Bab 33

3.8K 144 7
                                    

"aku-mau-PUTUS" ucap manda penuh penekanan setiap katanya. bella, jerry, vano, gara dan daniel melongo.

"yaudah kalo itu mau kamu" ucap devan pasrah, didalam hati manda, manda ingin di pertahankan. namun apa daya devan yang sudah menyetujui itu.

"haha" manda tertawa garing sambil mengelap air matanya.

"selamat bel, SE-LA-MAT!. keinginan lo terwujud! first dan second love gue udah lo hancurin, ini kan keinginan lo? dan buat kak dev, happy anniv ke 6 bulan. meski ke 6 bulan ini udah ga bersama kak dev lagi, aku banyak berterima kasih kak. kakak udah merubah hidup aku, makasih kak sekali lagi. permisi" ucap manda yang pergi dengan memapah gara, devan tertunduk dengan mengeplkan tangannya. bagaimana ia bisa mengucapkan anniv dalam keadaan sperti ini? kenapa devan tidak mau mempertahankan? bodoh. dan bahkan devan lupa bahwa ini annivnya ke 6bulan.

"bodo!" ucap bella sambil mendorong pundak devan.

"lo bodo dev! cewek itu butuh di pertahanin! bukan malah di biarin" bentak bella, devan malah tersenyum miring.

"udah takdir mungkin" ucap devan kemudian, devan pun pergi ke mobilnya.

"gara gara lo" ucap vano menunjukkan mata bella, daniel dan jerry menatap bella tajam sambil pergi ke mobil devan. bella menyadari itu, gara gara gue batin bella.

-

"istirahat nda" ucap gara dengan kaca mobil di turun kan. manda mengangguk. manda pun masuk kedalam rumahnya.

"lo putus nda?" tanya danis yang siap mengintrograsi manda, manda tersenyum dan mengangguk.

"kenapa?" tanya danis yang masih mengikuti langkah manda

"udah takdir kali" ucap manda yang langsung berlari ke kamarnya dilantai atas.

***

hari ini adalah hari dimana semua siswa harus merelakan otaknya untuk berfikir, karna hari ini adalah hari dimana kelas 12 Ujian Nasional dan kelas 10 dan juga 11 melaksanakan Ujian Akhir Sekolah. siswa yang tidak pernah menyentuh buku pun sekarang mati mati an belajar seperti halnya vino dan daniel.

"duh gimana nih van, kalo kita ga lulus?" tanya daniel khawatir sambil me bolak balikkan bukunya, sedangkan vano santai.

"ya, gue bisa se angkatan sama diana kalo ga lulus" ucap vano enteng, membuat jerry menggelengkan kepalanya.

"eh, mata lo. ga mikirrr" ucap daniel kesal dengan temannya yang satu ini

"yang mikir otak goblok" ucap vano, tiba tiba 3orang cewek duduk disamping vano. devan yang melihat itu langsung pergi.

"dev mau kemana?" tanya jerry, namun devan tak merespond itu.

"lo tengkar lagi nda sama devan?" tanya angel

"kamu ga tau beb?" tanya daniel

"nggak" jawab angel polos

"devan sama manda udah putus" ucap vano

"apa?" teriak angel dan gita barengan.

"kenapa nda?" tanya gita

"udah ah aku pergi dulu, oiya bilangin ke temen kak jerry suruh kesini dan omongin kalo disini udah gaada aku. aku tau kok kalo temen kak jerry itu pergi gara gara liat aku kesini. aku permisi" ucap manda langsung pergi.

"kasian ya mereka" ucap gita, semua pun meng iya kan.

dona pun berjalan menuju ke kelas dengan langkah cepat tiba tiba menabrak seseorang yang berlawanan arah dengannya.

"eh sori sori" ucap manda

"gara?" ucap manda

"eh manda, oiya. lo kan mau ngajarin gue nda" ucap gara menagih janji manda.

"oiya lupa, yaudah belajarnya di perpus aja ya" ajak manda, sebenarnya manda ke perpus hanya ingin menghindari devan. toh, devan ga mungkin ke perpus.

manda disepanjang jalan berbincang bincang dengan gara, sesampainya diperpustakaan manda menghentikan langkahnya saat disana ada seorang cowok yang menatap nya. cowok itu pun langsung pergi.

"gar, bentar ya gue kebelakang dulu" ucap manda pamit

devan, ia pergi ke taman belakang sekolah. kenapa dia menghindar? hanya simpel alasannya, cuma ingin move on. devan pun membolak balik kan bukunya. ia tidak bisa fokus, dipikirannya hanya ada manda.

tiba tiba seorang cewe duduk disamping devan.

"dev" panggil nya, devan menatapnya dan menutup bukunya.

"apa bel?" tanya devan

"maaf" ucap bella

"buat?" tanya devan mengerutkan alisnya.

"gara gara gue lo putus, maafin gue" ucap bella yang menangis

"udah gausah nangis" ucap devan, tiba tiba bella memeluk devan. devan awalnya terkejut, namun devan membiarkan itu.

"maafin gue dev" ucap bella menangis dipelukan devan, devan pun membalas pelukan itu. tooh gaada yang marah.

"bukan salah lo, ini udah takdir" ucap devan mengelus rambut bella.

tanpa mereka sadari, manda menyaksikan itu. manda pun pergi dengan perasaannya yang hancur.

***

Devan, tengah berlarian untuk mencari kelas manda, karena UAS diacak dan devan tidak tau dimana kelas manda. devan menelusuri seluruh ruangan sambil mencari nama manda di jendela kelas. kenapa? devan sudah tau yang sebenarnya.

"first love? second love? di rebut bella? arggghhh" ucap seorang cowo dengan frustasi.

"apa sih hubungan bella dan manda yang sebenarnya? atau gue tanya dia aja ya?" ucap devan, devan pun berjalan menuju kamar bella.

tokk tokk tokk

devan mengetuk pintu dan langsung dibuka bella yang sudah siap dengan senyumnya.

"eh bima ex, ada apa?" tanya nya dengan senyum ala ala ulet bulu.

"gue mau ngomong" devan pun masuk kedalam.

"mau ngomong apa?" tanya bella yang duduk disamping devan.

"tapi lo jawab jujur, gue benci sama bau bau kedustaan soalnya" ucap devan, membuat bella heran.

"tanya aja" jawab bella yang mulai penasaran.

"

apa hubungan lo sama first love manda, dan apa bener lo dulu ada hubungannya dengan gara? cowok pindahan dari USA? apa bener mantan lo di USA itu gara?" tanya devan yang membuat bella terkejut setengah mati.






jeng jeng jeng jenggg... skakk matt lo bell!!!!

Devanda [Complated]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora