Jalan setapak (5)

1.1K 224 76
                                    

.

Warning : LEBAY, Bahasa acak adut!! Receh!



.
.

Dedaunan musim gugur beterbangan dihempas angin sore, harum rerumputan yang disiram sorot matahari senja tercium dan memberikan kedamaian. Sore yang cerah, di jalan setapak menuju kota Konoha, nampak seorang gadis berambut biru dongker yang tergerai cantik berjalan pelan sambil menikmati suasana .
Dress-nya yang berwarna peach lembut berkibar indah kala angin nakal berhembus pelan, menimbulkan senyum manis pada paras ayu berkulit putih.

Langkah kaki dengan gerakan yang anggun terhenti, sejenak segala hal menjadi terabaikan. Violet bertemu keemasan. Debaran jantung yang tiba-tiba terpompa lebih cepat saling bersahutan dalam irama memukau yang mampu di dengar oleh si pemilik mata keemasan.

Sore itu, dua jiwa saling bertemu. Terikat satu sama lain, namun belum mampu terkunci.

Ini permulaan, pikir sang pemilik mata keemasan. Menumbuhkan tekad bulat untuk bisa memikat sang terkasih, dalam kesan pertama yang menarik. Jadi dengan senyum charming, iapun menyapa, "Hai."

"Oh, hai juga. Anda pengembara?"

"Bukan, Ah, maksudku iya, benar, aku pengembara. Mengapa kau berjalan kaki, nona?" Canggung, Kiba mengusap tapak tangan pada pinggiran celana jeans. Terlihat sekali berusaha nampak normal.

Si gadis ayu tersenyum kecil, merasa lucu dengan ucapan sang penyapa yang menawan, "Apa ada yang salah dengan berjalan kaki? Ini sehat untuk olahraga."

"Ha ha, benar. Kau benar. Tapi kenapa sendirian?"

"Anda berharap saya dengan kekasih saya?"

Menggeleng cepat, Kiba kelabakan, sampai-sampai tangannya terangkat untuk menegaskan bahwa maksudnya bukan itu, "Tidak, bukan begitu. Hanya, tempat ini terlalu sepi dan berbahaya untuk seorang gadis manis sepertimu."

"Benarkah? Apa anda termasuk yang berbahaya?" Kedipan nakal diberikan, Kiba mematung dengan wajah merah padam. Ia tidak menyangka jika mate-nya sangat senang menggoda, bahkan dipertemuan pertama mereka.

Oh, jangan sampai Sasuke mendapatkan hal berharga ini. Ia tidak akan rela. Sungguh.

"Anda manis sekali, tuan. Tapi saya memang sudah terbiasa berjalan kaki dari halte di sana sampai ke rumah. Dan terimakasih sudah mengkhawatirkan saya."

"I, iya.. sama-sama. Errmm, untuk permintaan maaf karena lancang menyapa, bolehkan aku mengantarmu? Sepedaku ada di sana, kita bisa berboncengan sampai kau pulang dengan selamat."

Entah karena wajah polos si lelaki yang menarik atau memang karena ia merasa memiliki kepercayaan lebih pada si pemuda, gadis dengan rambut biru dongker itu tanpa berfikir dua kali, menerima uluran tangan besar yang hangat.

"Baiklah, terimakasih banyak. Saya memang sedikit lelah."

.

.

..

Naruto©Massashi Kishimoto
Jalan setapak, by : Broke
Chara : Naruto(fem), Sasuke, Kiba etc
Genre : Fantasy, Romance

.

enjoy~

Menjelang malam, perasaan was-was semakin menyelimuti Naruto, dimana bayangan sang kakak yang galak tengah menatapnya dan berapi-api. Tidak masalah jika itu karena ia melakukan kesalahan. Masalahnya adalah ia telah lancang membiarkan seorang pria asing tinggal di rumah mereka, meskipun selama ini Sasuke lebih terlihat seperti lelaki bayi yang butuh perhatian dibandingkan pria normal yang suka menatap bokong wanita.

Shoot StoriesWhere stories live. Discover now