Z

3K 452 109
                                    

Welcome to the last chapter.

-----------

Hwang Hyunjin harus kembali berpura-pura sibuk, bahkan di akhir pekan ini ia mengatakan pada kekasih mungilnya bahwa jurusannya akan mengadakan malam keakraban yang sudah pasti akan membuat Jeongin tinggal seorang diri di rumah untuk beberapa hari.

"Jadi mau yang mana?" Tanya Changbin, ia sudah bosan menemani Hyunjin berkeliling toko perhiasan hanya untuk mencari sebuah cincin. Dan kali ini sudah toko keenam yang mereka kunjungi tapi tak ada satu pun yang cocok di hati pemuda Hwang itu.

Hyunjin kembali melihat - lihat semua rekomendasi dari pegawai toko tersebut, ia lalu menoleh ke arah Changbin dan menggelengkan kepalanya.

"Terlalu mencolok." Changbin rasanya ingin mengurung temannya itu, ia sudah mengucapkan kata - kata itu entah untuk keberapa kalinya.

"Kak Changbin, Hyunjin!"

Changbin dan Hyunjin menoleh ketika mendengar nama mereka dipanggil, kedua pemuda itu mendapati Felix dan Seungmin yang sudah membawa beberapa paper bag.

Kedua pemuda manis itu mendekati Hyunjin dan Changbin, mereka berdua kemudian mengangkat beberapa belanjaannya.

"Udah semua nih untuk Jeongin, kalian udah dapat cincinnya?" Tanya Seungmin.

Hyunjin menggelengkan kepalanya, "Gak ada yang cocok sama image-nya Jeongin." Sahut pemuda Hwang itu, Felix memutar bola matanya kesal.

"Ya kalau lo nyari yang sesuai image Jeongin mah gak akan ada, kalau mau yang gemes-gemes terus kalem, mending lo nyari di tempat mainan aja sana."

Changbin tertawa, ia harus bersyukur memiliki Felix. "Ini udah toko keenam dan gak ada yang cocok katanya." Sahut pemuda itu.

Seungmin dan Felix saling memandang satu sama lain, ingin sekali rasanya membuang Hyunjin jauh-jauh dari kehidupan mereka.

"Cari yang bener, deh." Sahut Seungmin, kemudian Hyunjin langsung pergi ke toko perhiasan lainnya.

Hampir memakan waktu setengah jam, lelaki tampan itu tidak menemukan apapun. Bahkan, pegawai yang menawarkan beberapa cincin kepadanya tampak lelah menunggu keputusan si tampan itu.

"Lama amat," Keluh Felix, Changbin yang berada disamping kekasihnya itu langsung menepuk-nepuk pundak Felix.

Changbin tersenyum, "Sabar, biasalah anak muda." Sahutnya. Felix mau tak mau langsung mengunci mulutnya.

Seungmin yang melihat adegan itu benar-benar merasa seperti obat nyamuk, harusnya tadi ia memilih ikut bersama Chan untuk membawa Jeongin pergi ke toko buku.

"Udah ayo." Sahut Hyunjin tiba-tiba yang sudah berapa di depan teman-temannya sambil menunjukkan paper bag yang ia bawa.

"Isinya apaan?" Tanya Felix penasaran, diikuti tatapan antusias dari dua orang lagi.

"Cincin couple."

-----------

"BURUAN FELIX ANJIR, KEBURU JEONGIN PULANG!" Teriak Seungmin yang sedang mengikat balon-balon di pegangan kursi.

Felix yang namanya diteriaki tentu saja langsung melesat menuju ruang tamu, sekarang mereka tengah sibuk mendekorasi rumah Hyunjin - Jeongin selagi pemuda manis itu sedang pergi.

Kenapa tidak ada Jisung? Semuanya menolak ketika Jisung menawarkan untuk ikut mendekor ruang tamu, bisa-bisa balon-balon itu akan dipecahkan oleh Jisung karena saking gemasnya.

[2] ALL ABOUT US - Hyunjeong Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ