《1》RIP alarm

1.6K 124 77
                                    

SELAMAT DATANG


Matahari sudah memperlihatkan dirinya di ufuk timur. Menyinari bumi dengan sinar hangatnya. Memberi tahu bahwa sudah waktunya menjalankan aktivitas di Senin pagi ini.

Akan tetapi, seorang gadis masih bermanja-manja dengan guling yang berada di pelukannya. Menjalajahi alam mimpinya yang mungkin sedang indah.

Mengukir pulau tersendiri di atas bantal berwarna biru muda senada dengan selimut yang  bergelayut nyaris jatuh ke bawah. Kebiasaan memang, tidurnya tidak bisa diam.

Tak jauh dari situ, tepatnya di atas meja belajar. Terdapat alarm bergambar Doraemon yang seharusnya menyala 15 menit yang lalu. Tapi sampai detik ini pun belum juga berdering, sudah dipastikan mati.

RIP alarm....:(

Waktu terus berjalan sampai tepat pukul 7 pagi, berkat sebuah wangi-wangian yang menyengat di penciumannya gadis itu terbangun. Rendang. Tidak salah lagi ada yang memasak rendang tak jauh dari sini.

Sybilla terduduk sebentar di tepi ranjang, berusaha mengumpulkan semua kesadarannya. Lumayan lama hampir 5 menit. Hingga akhirnya Rendang itu semakin tercium yang membuat kakinya melangkah ke dapur.

"Mah...mamah....bikin rendangnya yang enak!" teriak Sybilla seraya menuruni anak tangga.

Wanita yang dipanggil Mamah itu tak habis pikir dengan putrinya sendiri. Bukannya panik karena telat malahan memikirkan kenikmatan Rendang yang akan dibawanya ke sekolah nanti.

"Sybilla, liat tuh!" tunjuk ibu Sybilla ke arah jam dinding di sekitar dapur.

Sybilla mengikuti arah pandangan ibunya dan betapa terkejutnya dia. Bola matanya nyaris saja keluar dari tempatnya. Lalu sedetik kemudian berlarian menuju kamar mandi.

Brukkk

Jarak dapur yang tak jauh dari kamar mandi, suara itu sukses sampai ke pendengaran ibu Sybilla. Wanita itu sedikit resah dan menyudahi mengaduk-ngaduk Rendang di penggorengan.

"Astagfirullah! Ngapain tiduran di situ?!" ucap ibu Sybilla seraya membantu Sybilla bangkit. Kondisinya cukup mengenaskan, terbaring tepat di depan kamar mandi dengan handuk yang menutupi penglihatannya.

Sybilla mengusap bokongnya pelan seraya merutuki dirinya sendiri yang ceroboh. Melihat tatapan ibunya yang siap marah, lantas gadis itu segera memasuki kamar mandi.

Bermenit-menit menghabiskan waktu dalam kamar mandi, akhirnya gadis itu keluar. Dengan seragam putih abu-abu yang sudah membalut tubuhnya. Rambutnya yang bercucuran air karena lupa malah keramas.

"Keramas segala, udah tau telat," komentar ibu Sybilla seraya menaruh kotak bekal di meja makan. Tidak salah lagi, pasti isinya Rendang beserta nasi putih.

"Lupa, udah Sybil berangkat dulu," sahut Sybilla seraya menyalami ibunya. Tak lupa meraih kotak bekal dan memasukkannya ke ransel.

Tidak punya waktu, jadi tidak sarapan. Lantas gadis itu meminta uang lebih, "Mah, tambahin dua ribu. Kan gak sarapan." Seraya menyongsong tangannya.

Ibu Sybilla hanya mengegeleng lucu dan menuruti apa yang putrinya minta. Melihat reaksi ibunya lantas Sybilla sumringah. Jangan salah, dua ribu lumayan buat beli gorengan. Dapet cireng satu sama bakwan:v

"Assalamualikum!"

"Walaikumsalam,"

Dengan langkah secepat kilat, Sybilla berlarian menuju jalan raya. Menghentikan angkot yang tepat lewat di hadapannya. Angkutan umum berwarna biru muda ini memang yang setiap hari menghantarkan Sybilla ke sekolah.

Athar [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now