《13》"Bolos kuy!"

428 31 0
                                    

Athar menjatuhkan bokongnya dengan kasar ke kursi kantin. Membuat ketiga manusia dalam sekitar situ mengernyit bingung seraya melempar tatapan sinisnya karena dibuat terkejut.

Sybilla menumpu dagunya dan cemberut seraya menoleh pada Athar yang baru saja duduk di sampingnya. Athar yang ditatap membalas dengan tatapan penuh tanda tanya.

"Mager day," ucap Rachel.

"Gabut day," timpal Rendy.

Gebrakkk

Sybilla langsung menepuk bahu Athar kencang karena terkejut, bahkan terlonjak ke belakang. Sementara Rachel dan Rendy membunuh Athar dengan tatapannya.

Athar memang yang menggebrak meja tadi, tapi ini semua berkat ide yang tiba-tiba muncul dalam benaknya. Mengacungkan terlebih dulu kedua jarinya ke udara sebelum memasang wajah kelewat seriusnya.

Athar mengode ketiga temannya supaya lebih mendekat karena yang akan ia bicarakan adalah rahasia. Berbisik-bisik dengan pelan, "Bolos kuy!" Lalu kembali menegakkan tubuhnya.

Sybilla menoleh ke Rachel, Rachel menoleh ke Rendy, sedangkan Rendy menoleh ke sang pengajak dengan ide sesatnya. Bersamaan mengangguk mantap tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.

"Bentar gaes, ini bolos pelajaran atau bolos sekolah?" tanya Sybilla.

"Gue mah seterah yang ngajak," sahut Rendy.

"Terserah beb, bukan seterah. Iya gue juga," timpal Rachel meralat sedikit ucapan Rendy.

Rendy mencubit pipi Rachel dengan gemas seraya berucap dengan nada alay, "Maacih ralatannya, jadi makin sayang."

Athar bergidik jijik, sedangkan Sybilla memutar bola matanya malas. Sealay itukah Rendy dan Rachel?

"Bolos sekolah kayaknya lebih menantang," ucap Athar seraya menyunggingkan senyum miringnya. Seolah tertarik jika menyangkut tantangan seperti ini. Memang tertarik.

Dua laki-laki dan dua perempuan itu bangkit dari duduknya. Berjalan beriringan menyusuri koridor. Tidak, mereka tidak famous. Jadi, tidak menjadi sorotan murid-murid lain yang berlalu lalang. Hanya beberapa saja, mungkin.

"Yakin nih jadi?" Sybilla sedikit ragu saat sudah tepat berada di depan kelasnya.

"Jadi, sekali-kali rasain sensasinya," sahut Rendy, pernah bolos sekolah satu kali seumur hidupnya. Itupun langsung mendapat ceramah panjang lebar dari ibunya.

Rachel melangkahkan kakinya memasuki kelas diikuti Sybilla dari belakang. Athar dan Rendy menunggu di ambang pintu. Tak lama dua perempuan itu keluar dengan ransel yang berada dalam genggamannya.

"Di dalem ada siapa? Gak ada yang curiga kan?" sambut Athar.

"Ada Luna doang. Gak mungkin dia ngomong macem-macem," sahut Sybilla.

Keempat murid yang berniat bolos itu berjalan menuju kelas sebelah alias kelas Athar dan Rendy. Kini bergantian Sybilla dan Rachel yang menunggu di luar.

"Lewat tangga koperasi," bisik Rendy. Setidaknya Rendy lebih berpengalaman dari yang lain.

Lalu mereka berlarian menuju tangga koperasi yang jarang dilewati murid, bahkan guru kecuali guru koperasi tentunya. Berharap tak ada satu pun manusia, ternyata harapan mereka dikabulkan.

"Lewat taman belakang," pandu Rendy lagi.

Setelah sampai di taman belakang, Sybilla menghentikan langkahnya. Diikuti yang lain dengan nafas tergesa-gesa. Meraka lari tentunya sepanjang jalan.

"Ada yang bawa minum gak?! Gue dehidrasi nih,"

Athar yang mendengar pertanyaan dan pernyataan Rachel lantas merogoh saku samping ranselnya. "Nih, minum. Sisain setengah buat Sybilla," ucapnya seraya melempar botolnya dan ditangkap mesra oleh Rachel.

Rachel meneguk dan menyisakan setengah untuk Sybilla. Menyerahkan botol ke Sybilla seraya berucap, "Nih, minum. Sisain seperempat buat Rendy."

Rendy tanpa babibu lagi langsung merebut botol itu. Meneguk airnya sampai habis, hanya tersisa setetes saja mungkin.

"Yah Dilanku gak kebagian dong, Rendy mah pea," cibir Sybilla seraya mendelik ke arah Rendy yang memasang wajah bodohnya.

Athar yang mendengar cibiran Sybilla lantas tersenyum. Dilanku. Mengacak-acak rambut Sybilla seraya menatap lekat perempuan itu.

''Aku bisa kok jadi Dilan yang kamu mau, tapi bukan Dilan dengan sejuta keromantisannya. Melainkan Dilan dengan sejuta cara baru untuk membuat Milea terbang sampai langit ketujuh."

Fix Sybilla baper!

Perlahan Rachel dan Rendy pergi. Meninggalkan Athar dan Sybilla yang masih ajang tatap-tatapan lekat itu.

"Gak perlu, cukup jadi Athar aja. Athar yang mampu buat Sybilla mengenal apa arti cinta."

"Sybilla juga jangan jadi Milea. Cukup jadi Sybilla yang sukses buat Athar melupakan cinta pertamanya."

Sybilla mengernyitkan dahinya saat mendengar 'cinta pertamanya' seorang Athar. Siapa?

Dipublikasikan : 22 September 2018

Athar [Sudah Terbit]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant