《6》Rencana

722 46 5
                                    

Setelah semalaman Athar sibuk menanyakan di mana kediaman target, kini di pagi yang cerah ini usahanya tak sia-sia. Targetnya mau dijemput dan tidak sama sekali menolak.

"Naik!" suruh Athar seraya menoleh sekilas ke jok belakang motornya.

Perempuan berkuncir kuda itu mengangguk tak lupa memakai helm terlebih dahulu. Menaiki motor Athar dengan pikiran yang hanyut entah kemana.

Selama di perjalanan hanya keheningan yang melanda. Sampai akhirnya Athar yang memulai pembicaraan dengan nada kelewat serius.

"Sejak kapan jatuh cinta?"  tanya Athar.

"Hah?!"

Athar berdecak baru saja ingin memperjelas perempuan di belakangnya menyahut.

"Sejak gue kenal sama dia,"

Athar mangut-mangutkan kepalanya. Dia yang perempuan maksud itu tak salah lagi adalah Rendy, sahabatnya. Benar, perempuan atau target Athar adalah Rachel.

"Masih ada rasa? Dianya masih loh," tanya Athar lagi. Layaknya sedang mewawancarai seseorang. Hanya saja tidak mencatat jawabannya.

Athar melihat dari kaca spion, Rachel mengangguk samar. Senyum laki-laki itu mengembang, peluang besar bisa menyatukan Rachel dan Rendy. Pastinya, dia akan bisa mendekati Sybilla lagi.

Motor Athar sudah mendarat sempurna di parkiran sekolah. Rachel segera turun dan menyerahkan helm laki-laki itu. Berjalan mendahului Athar, ia tidak mau Rendy melihatnya dekat-dekat dengan Athar.

Deg

Sepasang sepatu mengahalangi langkah Rachel. Dengan ragu perempuan itu mendongak dan mendapati Rendy yang tengah menatapnya lurus.

Rachel tertegun, sudah lama tak ditatap seperti itu oleh Rendy. Terakhir kali saat itu, saat di mana Rendy memutuskan hubungan. Tatapan teduh Rendy membuat hati perempuan itu tenang.

"Masih sayang sama jepitannya ya?" goda Rendy seraya melirik jepitan pink yang menghiasi kepala Rachel.

Rachel mengangguk dan menjawab datar, "Anggap aja kenang-kenangan." Tanpa menatap lawan bicaranya.

Rendy terkekeh dan mengeluarkan sesuatu dari dalam sakunya. Sebuah jepitan yang sama, namun berbeda warna. Laki-laki itu memasangnya tepat di sebelah jepitan pink, lalu tersenyum simpul.

Jepitan berwana putih itu tampak membuat Rachel semakin manis. Baper? Jelas. Rachel merasakan detak jantungnya yang semakin tak karuan. Mungkin saja wajahnya kini bagai kepiting rebus.

"Baper aja, gue yang tanggungjawab kok," ucap Rendy.

Senyum Rachel mengembang, kupu-kupu berterbangan mengisi perutnya. Hal yang sama dirasakan Rendy.

Di balik itu semua Athar ikut merasakan kebahagiaan. Ini semua memang rencananya, semua perlakuan manis Rendy atas perintahnya. Sekarang, rencananya setengah berhasil. Mengapa setengah? Karena masih ada target kedua.

Athar malangkahkan kakinya, yang pasti tidak melewati Rachel dan Rendy. Bisa-bisa ketahuan. Tujuannya saat ini adalah kantin untuk menemui sang target.

Drtttt

Rendy :
Thanks thar
99,9% berhasil

Athar :
Syukur
Sybilla gmn?

Rendy :
Beres

Athar menutup ponselnya saat mendengar derap langkah kaki seseorang. Tak salah lagi, itu pasti Sybilla. Benar, perempuan itu celingak-celinguk mencari keberadaannya.

Athar [Sudah Terbit]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt