Chapter 20

6.1K 565 102
                                    

"Dika..." Panggil Farhan pelan, matanya terus memperhatikan Dika yang sedang membaca buku.

"Hm?" Balas Dika tanpa menoleh.

"P-Pulang sekolah.. boleh aku mampir ke rumahmu?"

Dika akhirnya menolehkan kepalanya pada Farhan. Farhan meremas jarinya, gugup dan takut jika akan ditolak.

"Tentu, aku tidak melarang." Dika tersenyum lalu kembali fokus membaca buku.

Farhan langsung memasang wajah senang, lalu kembali memperhatikan guru di depan. Sedangkan Dika mengabaikan Farhan yang sudah payah mengatur detak jantungnya.

Drrttt...

Ponsel Dika bergetar pelan. Dika merogoh saku celanya dan mengeluarkan benda persegi panjang itu. Matanya membulat saat melihat nama yang tertera pada ponselnya. Jantungnya juga kini berdetak cepat.

Rizki mengirimnya pesan.

From : Rizki

Pulang sekolah aku mampir. Kangen sama Yoshua dan Yossy.

Today, 13.34

Dika tidak bisa menyembunyikan wajah senangnya. Dia sudah lama tidak bertemu Rizki. Sejak kejadian waktu itu. Dika seketika teringat dengan janjinya dan Farhan. Ia menolehkan kepalanya pada Farhan. Saat melihat wajah senang Farhan, Dika mengurungkan niatnya untuk membatalkan janjinya dengan Farhan. Dika tersenyum miris. Padahal hanya bermain ke rumahnya tetapi, Farhan sudah terlihat sangat senang.

Yang terjadi biarlah terjadi.

Tidak lama bel pulang berbunyi, seluruh siswa termasuk Dika bersiap-siap untuk pulang. Farhan menunggu Dika yang sedang membereskan peralatan sekolahnya.

"Yuk," ajak Dika saat telah selesai membereskan peralatan sekolahnya.

Farhan mengangguk lalu mengikuti Dika keluar kelas. Selama seminggu ini mereka sering pulang bersama naik motor matic Farhan. Farhan bilang motor matic itu lebih aman dan Dika juga tidak terlalu suka naik motor Ninja. Kecuali Kevin yang bawa.

Sampai dirumah, Dika mempersilahkan Farhan untuk duduk di sofa ruang tamunya. Dika sendiri pergi ke dapur untuk membuat minuman. Saat kembali keruang tamu ternyata Rizki sudah datang dan duduk di sofa depan Farhan. Terpaksa Dika memberi jatah minumannya pada Rizki.

Dika tidak tahu saja jika dirumahnya sedang terjadi perang dingin kini antara Rizki dan Farhan. Dika memang tidak peka.

Akhirnya Dika duduk di sofa single, memisahkan diri dari dua lelaki yang sedang saling tatap itu.

Hening.

"Ehem." Dika berdeham memecahkan suasana hening yang sedikit dibumbui aura permusuhan itu.

Dika menolahkan kepalanya pada Rizki dan menatap datar lelaki itu. "Kalau kau mencari Yoshua dan Yossy mereka ada dikamar."

Rizki meringis mendapat ekspresi datar Dika. Biasanya yang ia dapatkan adalah senyuman Dika dan sikap manjanya.

Farhan sendiri diam. Dia tahu kalau Yoshua dan Yossy itu anak dari Dika dan Rizki. Farhan sampai tidak percaya kalau Dika bisa hamil. Tapi dia merasa bangga pada dirinya karena mengetahui kebenaran yang bahkan kepala sekolahnya pun tidak tau.

Rizki yang merasa terusir oleh ucapan Dika langsung bangkit dan jalan menuju kamar Dika. Dika menggigit bibir bawahnya saat melihat Rizki pergi dengan tatapan dinginnya. Bukan maksud Dika mengusir.

Fake Boyfriend (BXB) (End)Where stories live. Discover now