Andin 8

638 43 5
                                    

Di balik kebersamaan kita, tawa dan canda kita yang tercipta ada sebuah rasa dalam hati yang mencintaimu dalam diam. Memendam rasa cinta dalam hati yang sendu.

~Andrian Faizal Anggara~

***

10.00 am

Tok Tok Tok!

"Gilang." panggil seseorang yang berada di depan pintu kamar apartement, Gilang pun membukakan pintunya.

"Andri? Kok lo tahu apartement gua?"

Andri memutar bola matanya malas. "Ck, mending lo gak usah tambah tua deh! Lo tambah tua malah tambah pikun."

Gilang hanya cengegesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Hehehe, gua lupa."

"Ck, kemarin kan waktu ngejar Adinda, lo nganterin gua ke apartement lo." Gilang hanya diam sambil mengingat-ingat.

"Lupa? Gua congkel juga tuh otak!" jengkel Andri.

"Hehehe.. Ingat kok ingat. Yaudah masuk."

Ketika Andri masuk, ia geleng-geleng kepala sambil tersenyum kecil saat melihat Adinda yang tertidur di sofa.

"Adinda kok tidurnya di sofa?"

"Semalam ketiduran di sini, tadinya pengen gua bangunin tapi gak tega ngelihat dia tidur sampai ngorok."

"Terus dari tadi dia belum bangun?"

"Belum, dia tidur kayak orang mati anjir... Susah banget dibangunin."

"Emang udah lo bangunin?"

"Udah gua cipratin pakai air tapi gak mempan juga."

"Tapi masih napas kan?" tanya Andri yang mulai khawatir.

"Masih lah!" Andri kembali bernapas lega.

"Emang dia tidur jam berapa?"

"Jam 12 malam anjir gara-gara maraton nonton bokep di laptopnya." jawabannya langsung membuat Andri menganga gede, sedangkan Gilang pun menepuk mulutnya mungkin ada yang salah dengan ucapannya sendiri.

"EH GILA SERIUS DIA NONTON BOKEP SAMPAI JAM SEGITU??!!" teriak Andri karena terkejut dan tak menyangka.

"Ish bukan bukan! Gua salah ngomong tadi, bukan nonton bokep tapi drakor. Sorry hehe."

"Seriusan eh, sumpah gua gak nyangka banget nih kalo Adinda beneran nonton anuan."

"Di bilang bukan nonton bokep anying! Lo tahu Adinda kan? Pasti gak bakal lah nonton gituan. Emangnya elo, di galeri hp isinya dua jenis manusia telanjang semua."

Pletakk!

"Aduh."

"Sialan! Gua mah gak pernah ya nyimpan kayak gituan. Jangan-jangan elo nih yang sering nonton bokep." ketus Andri karena tak terima dituduh sembarangan.

"Gak, pea!"

Andri kembali beralih ke Adinda, ia tidak menyangka kalau sekarang Adinda sering tidur tengah malam, karena sebelumnya Adinda tak pernah tidur selarut ini selama masih tinggal di rumahnya.

Bahkan dulu Andri dan Agas selalu melarang kalau Adinda tidur terlalu malam, karena mereka takut Adinda kelelahan keesokan nya.

"Kenapa gak lo larang sih?!" Andri mulai meninggikan suara.

Andin [ˢᵉ૧ᵘᵉˡ ᴳⁱˡᵈᵃ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang