Andin 16

319 23 1
                                    

Terkadang pertemanan akan bisa berubah menjadi musuh karena memperebutkan cinta.

~Aressgi Langit Putra~

***

"Adinda lo mau ke mana?" tanya Gilang pada Adinda yang terlihat rapih dan cantik saat mengenakan pakaian celana jeans, baju lengan panjang berwarna pink, rambut yang terurai panjang, serta tas selempang kecil yang ia sangkutkan di satu bahu.

"Pergi, ada perlu."

"Gua anterin ya?"

"Tumben? Tapi gak usah deh, makasih."

"Udah gua anterin, kayak temenan aja pakai malu-malu segala."

"Gak malu kok."

"Terus?"

"Ya gua pengen jalan kaki aja sekalian olahraga. Gua pergi dulu ya." pamit Adinda lalu ia pergi keluar kamar.

Gilang merogohkan ponselnya untuk menghubungi seseorang. Tak lama kemudian, orang yang Gilang hubungi sudah mengangkat teleponnya.

"Halo."

" ... "

"Eh, lo lagi ngapain?"

" ... "

"Di mana?"

" ... "

"Oh ya, nanti lo lewatin jalan dekat apartement gua dah."

"..."

"Lewat aja dulu."

"..."

"Sip dah."

Sepihak telepon diputuskan oleh Gilang, ia pun tersenyum kecil. "Semoga mereka berdua saling ketemu."

***

"Andri?" panggil Cassie.

"Apa, kak?"

"Kakak kamu mana?"

"Mmm.. Gak tau, emang kenapa?"

"Kakak minta tolong dong, anterin kakak ke pasar ya?"

"Kenapa gak Bi Nuni aja yang ke pasar?"

"Bi Nuni kan lagi pulkam, nah kakak mau masak tapi gak ada bahan-bahannya."

"Oh yaudah."

Andri berlari ke kamarnya untuk mengambil kunci motor, lalu ia kembali turun ke bawah untuk menyalakan motornya.

Mereka pergi keluar rumah untuk ke pasar. Langsung saja, setelah mereka berbelanja, mereka pun pulang. Namun saat di perjalanan ponsel Andri berdering menandakan ada panggilan masuk.

Andri menepikan motornya dan merogohkan saku celana untuk mengambil hp.

Setelah dapat ia melihat di layar ponselnya tertera nama Gilang boyott🔥 Andri menggeser tombol hijau ke atas.

"Halo."

"Hah?"

"Eh, lo lagi ngapain?"

"Habis nganterin kak Cassie dari pasar."

"Di mana?"

"Congek lo! GUA DARI PASAR."

"Oh ya, nanti lo lewatin jalan dekat apartement gua dah."

"Ngapain?"

"Lewat aja dulu."

Andin [ˢᵉ૧ᵘᵉˡ ᴳⁱˡᵈᵃ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang