Andin 26

341 31 2
                                    

Saat bel istirahat pun berbunyi, kini semua murid termasuk Adinda dan Yong berjalan menuju ke kantin. Ketika berada di koridor kelas, mereka berpapasan dengan Steffi dkk yang sedang tersenyum manis pada mereka.

"Hai kak Adinda, kak Yong" sapa Steffi ramah dan tulus.

Adinda dan Yong hanya menanggapi dengan senyuman manis juga, tetapi Adinda merasa aneh darinya yang tiba-tiba Steffi bersikap ramah padanya yang padahal Steffi pernah membuat Adinda celaka, walaupun itu adalah suruhan Riska.

Tapi dipikiran Adinda yang lain, Steffi itu adalah orang baik. Dan mungkin apa yang Steffi perbuat padanya waktu hari itu hanyalah suruhan Riska.

'Positive thinking aja, din, mungkin kemarin Steffi hanya terpaksa ngelakuin itu pada gua karena suruhan kakaknya yang jahat. Dan juga gak semua adik-kakak itu sifatnya selalu sama' batin Adinda.

Ketika Adinda dan Yong telah berada di kantin, mata mereka tak sengaja melihat ada tiga orang remaja yang sedang duduk-duduk di kursi yang berada di meja tengah.

Diantara salah satu ketiga cowok remaja itu, Adinda dan Yong seperti mengetahui seseorang yang sedang duduk membelakanginya.

"Eh, din, itu kayak Gilang kan?" tanya Yong pada Adinda.

"Maybe? Coba panggil"

"GILANG!" panggil Yong dan akhirnya sang pemilik nama itu menoleh ke sumber suara yang terdapat di belakang.

"GILANG!" panggil Yong dan akhirnya sang pemilik nama itu menoleh ke sumber suara yang terdapat di belakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat Gilang menoleh, tiba-tiba saja di hati Yong seperti terpesona pada Gilang. Dan jujur, ia ingin sekali langsung memuji cowoknya itu langsung dihadapannya.

Tetapi yang namanya Yong? Dia adalah seorang pemalu dan gak mungkin mengungkapkannya secara terang-terangan dan tiba-tiba.

'Cowok gua cakep banget anjir pas nengok, ya Allah... Serasa paling beruntung dah gua dapet cowok kayak dia' batin Yong dan tanpa sadar kalau ia tengah senyum-senyum sendiri sambil menatap Gilang.

Adinda yang melihat sahabatnya senyum-senyum sendiri sambil menatap Gilang pun jadi ngerasa aneh, dan tak lama kemudian ia mulai menampilkan senyuman godanya karena ia ngerti alasan Yong seperti itu.

Adinda menyenggol lengan Yong ke samping cukup keras hingga gadis itu hampir jatuh.

"Ekhem.. Lihatin aja terus.. Lihatin.. eaa eaaa" goda Adinda.

"Kampret lu monyet! Kaget gua" kesal Yong sambil menatapnya sinis.

"Lo ngelamun atau ngeliatin Gilang terus? Kok kaget sih?" kini pipi Yong jadi bersemu merah karena malu habis tercyduk menatap Gilang.

Padahal hanya pada cowoknya sendiri kenapa mesti malu? Gilang yang melihat tingkah Yong hanya tersenyum kecil.

'Lucu' batin Gilang.

Andin [ˢᵉ૧ᵘᵉˡ ᴳⁱˡᵈᵃ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang