Andin 11

415 38 2
                                    

Bila kau menolak cinta ku, lantas mengapa kau menerima dia untuk masuk ke dalam hidup mu?

~Vioreza Arshaidan Nugraha~

***

Di sepanjang koridor, Adinda sedang berjalan menuju kelasnya sendirian. Memang biasanya ia ke sekolah bersama Gilang. Tapi hari ini Gilang malah pergi duluan bersama Yong.

Karena ia berpikir kalau Adinda akan berangkat bareng bersama Andri, jadi ia memutuskan pergi duluan dengan Yong tanpa sepengetahuan Adinda. Bisa dikatakan, Gilang pergi tanpa pamit. Dan itu membuat Adinda jadi kesal karena Gilang telah meninggalkannya.

Kini Adinda yang seharusnya berangkat bersama Andri, tetapi ia memutuskan pergi duluan ke sekolahnya karena tak ingin merepotkan Andri.

Entah salah Adinda apa hingga di sepanjang koridor ia selalu mendapatkan cibiran dan tatapan tajam dari para siswi.

"Ih dasar cewek ganjen! Bisa-bisanya dia jadian sama kakak kelas baru."

"Kalo dia udah jadian sama Andri, terus kenapa dia sendirian?"

"Haha mungkin ditinggal sama Andri. Mampus lo!"

"Dasar bule nyasar! Sok cantik lagi. Euwh."

"Udah gak usah di dengarin." kata seseorang yang berada di belakang Adinda sambil memegang bahunya.

Adinda menoleh ke belakang dan mendapati Aidan yang sedang tersenyum manis.

"Eh kak Idan?"

"Mereka itu cuma sirik sama lo, jadi gak usah di dengarin." kata Aidan dan Adinda hanya menghela napasnya lelah.

"Iya, kak. Mereka dari tadi ngomongin gua terus karena gua pacaran sama kak Andri." mendengar ucapan Adinda, entah mengapa itu membuat dada Aidan menjadi nyesek.

"Din, ikut gua yuk."

"Ke mana?"

"Ada yang mau gua omongin yang sempat tertunda semalam gara-gara Andri." Adinda mengangguk pelan lalu mereka pergi menuju taman.

Setelah sampai taman, mereka duduk di bangku besi.

"Lo mau ngomong apa?" tanya Adinda.

"Din, kenapa lo waktu itu nolak cinta gua? Sedangkan Andri lo terima cintanya." tanya Aidan to the point dengan dingin tanpa menoleh ke arah Adinda.

"Why, Din?"

Adinda menarik napasnya dalam. "Kak, sebenarnya gua itu belum dan gak akan pernah terima cintanya kak Andri."

Aidan membulatkan mata sambil menatap Adinda, sekarang hatinya pun menjadi merasa senang mendengar jawaban nya.

"Hah? L-lo serius?"

"Iya, karena dia yang langsung mengklaim gua buat jadi pacarnya. Sedangkan aja gua belum menjawab iya."

'Tapi entah kenapa gua udah merasa nyaman sama kak Andri kalo lagi di dekatnya.' batin Adinda.

"Terus waktu itu kenapa lo gak tolak dia langsung, Din?"

'Kayak cara lo yang udah nolak cinta gua.' batin Aidan.

"Karena gua kaget tiba-tiba kak Andri nembak gua, jadi gua gak sempat bilang apa-apa. Dia juga kayak maksa gua buat terima cintanya gitu."

"Tapi lo punya perasaan gak sama Andri?"

Andin [ˢᵉ૧ᵘᵉˡ ᴳⁱˡᵈᵃ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang