Prolog

300 103 41
                                    

    Tuhan...
Apakah aku tidak pantas untuk bahagia? Kenapa semua pergi dariku? Apa aku tidak pantas menerima semua kebahagiaan itu? Ataukah aku tidak sanggup?

Memang benar ya kata orang-orang, untuk sebagian orang dunia itu kejam, hidup itu tidak adil. Tapi aku yakin kalau tuhan mempunyai takdir sendiri untukku. Karena aku tahu bahwa itu semua yang terbaik untukku.

Lalu kapan? Kapan hari itu datang? Aku lelah menunggu kekosonganku. Aku yakin, tuhan... bahwa engkau tak akan membiarkan hambamu terus terpuruk. Aku butuh terang tuhan... Bukan sepi, aku kesepian tanpa ada orang yang mendekapku dan menggenggam tanganku selalu. Aku harap kelak akan ada seseorang yang datang kepadaku dengan indahnya tanpa berniat untuk meninggalkanku.

Aku harap semua cepat selesai tuhan...

Jakarta, 8 juli 2018
Tanpa nama hanya dengan rasa.

♥♥♥♥

Hembusan angin menerpa rambut cewek tersebut. Hari ini sedang terik tetapi cewek tersebut tidak memperdulikannya. Ia bersimpuh dihapan nisan yang bertuliskan nama Almira Luksita dan disamping nisan tersebut juga ada nisan dari mendiang papanya Angga Adiyasa

"Mama, papa, Valle ingin sama kalian" ujarnya. Ia tak menjatuhkan air matanya karena ia tahu bahwa kalau ia menangis mama dan papanya akan bersedih disana.

"Valleria nggak tau kalian benar papa mama Valleria atau bukan. Kata dokter yang nyelamatin Valleria, kalian orang tua Valle " ia terus mengadu keluh kesahnya terhadap orang tuanya yang telah tiada, berharap ia kan mendapat jawaban dari orang tuanya, tetapi itu mustahil, orang tuanya telah meninggal dunia.

"Tapi Valleria yakin kalau mama sama papa itu orang tua kandung Valleria. Nggak mungkin kan kalau hati Valle bohong?" runtuh sudah benteng pertahanannya, ia menjatuhkan air mata dari mata indahnya. Ia teringat kejadian itu, tabrakan maut yang mengambil semua darinya, orang tua, kebahagiaan bahkan tuhan juga mengambil ingatannya  "Ma, Valle takut, Valle sendirian pa"

"Do'ain ya ma, pa semoga Valleria bisa bahagia, Valleria bisa kuat" ujarnya sambil menghapus jejak air matanya.

"Semoga papa sama mama bahagia disana. Kalo kalian bahagia Valleria juga bahagia" ucapnya.

Valleria berdiri "mama, papa Valleria pulung dulu ya? Valleria sayang sama mama papa " senyum manis yang terkesan terpaksa terbit dari bibir indahnya. Berharap ia bisa tersenyum bahagia seperti dulu tanpa beban dan tanpa masalah. Valle nggak kuat tuhan!

AttentionWhere stories live. Discover now