10 mawar putih di pagi hari

66 19 0
                                    

Mawar itu memang indah, bahkan sangat indah makadari itu ia punya duri untuk melindungi keindahannya.

***

Minggu pagi yang cerah, terlihat seorang cewek cantik memakai kaos berwarna pink dengan jins putih yang sedang berdiri menjaga sebuah toko bunga.

"Valleria, tolong pindahin bunga mawar putih ini kedepan soalnya baru datang!" dia Valleria, cewek itu hanya mengangguk sekilas sambil tersenyum hangat. Valleria sudah lama bekerja ditoko bunga ini kurang lebih selama lima bulan, tetapi hanya pada hari minggu saja dan pemilik toko itu tidak keberatan sedikitpun karena menurut pemilik toko itu Valleri gadis yang begitu baik, lagipula toko itu akan ramai dihari minggu jadi pemilik toko bunga itu bakalan kuwalahan melayani pembeli sendirian.

Valleria membereskan bunga yang terdapat didepan pintu, kesukaannya pada bunga sejak dulu mempermudah pekerjaanya, ia suka terhadap semua jenis bunga terlebih pada bunga mawar putih. "Entah kenapa gue bahagia hari ini cuma dengan liat bunga mawat putih ini" ujar Valleria sambil tersenyum simpul.

"Mbak, satu buket mawar putih"

Valleria tersenyum menanggapi pelanggan pertamanya itu, ia menoleh kebelakang bertepatan dengan cowok itu juga menatapnya. "Elo?" beo Valleria.

Cowok itu hanya menatap Valleria datar, ia terlalu malas menghadapi cewek didepanya itu, menurutnya buang buang waktu dan tenaga saja.

"Ngapain disini?" tanya Valleria

Dia Galang, cowok yang menurut Valleria harus dihindari karena cowok itu terlalu bahaya. "bodoh!" ujar Galang.

"Maksut lo apa?"

Galang maju selangkah tepat didepan Valleria "menurt lo kenapa?"

"Kenapa?" Valleria bertanya selayaknya orang bodoh.

"Ck, lemot. gue mau beli bunga njing" jawab Galang sambil memutar bola matanya jengah.

"Oh bunga" beo Valleria "bunga apa?" tanya Valleria lagi.

"Budek, gue bilang tadi mawar putih bego"

Valleria mengangguk lalu melangkah meninggalkan Galang untuk menyiapkan satu buket mawar putih pesanan Galang, tetapi sebelum ia mengerjakan pekerjaanya ia berbalik kearah Galang lagi "Lang, kalo mawar putih dicampur mawar merah itu lebih cantik lagi!" sarannya.

"Sok ngatur"

"Gue kan cuma nyaranin aja, bukannya ngatur" elak Valleria.

Galang pasrah, dibanding ia harus berdebat dengan cewek didepannya itu lebih baik ia mengalah "serah lo!"

Valleria tersenyum lalu ia mengerjakan pesanan Galang. Entah kenapa hatinya merasa bahagia bisa menjahili Galang, ia merasa senang bisa berbicara banyak dengan Galang. Apakah Valleria mulai menyukai Galang? Kurasa tidak mungkin! Valleria pernah bilang bahwa ia membenci cowok didepannya itu, tetapi terkadang hati dan pikiran itu bertolak belakang bukan? "Btw, bunga ini buat siapa?"

"Kepo!" jawab Galang singkat.

"Gue kan cuma tanya, kok lo sewot sih!" jawab Valleria, sebenarnya ia penasaran untuk siapa sebenarnya bunga secantik ini. Untuk orang seperti Galang, Valleria rasa dia bukanlah seorang cowok romantis yang selalu memberi bunga dan coklat kepada ceweknya ataupun memberi gombalan receh kesetiap cewek, karena Valleria hanya melihat Galang yang selalu memberikan tatapan tajam kesemua orang bahkan bentakan kasar ketika ia terusik ketenangannya.

AttentionWo Geschichten leben. Entdecke jetzt