26 Benci

52 5 0
                                    

Hati hati dengan kata benci, tuhan punya beribu cara untuk membalikan sebuah rasa.

***

"Maaf Val tadi gue nggak belain lo didepan mading, soalnya kita masih syok" sesal Abel yang diangguki oleh Nicha .

"Iya Val maafin ya! Kalo aja tadi gue nggak cengo mungkin udah gue robek tuh mulutnya Mikha si nenek lampir"

"Iya gue ngerti kok" ujar Valleria sambil memaksakan senyumnya.

"gimana perasaan lo sekarang udah enakan?" tanya Rayn, setelah mengetahui kejadian didepan mading tadi cowok itu cepat cepat mencari keberadaan Valleria untuk menenangkannya.

Valleria mengangguk singkat, ia masih kesal karena dengan teganya Galang menyebarkan fitnah seperti itu "gue gak apapa kok"

"syukur deh Val. Oh ya Val, gue pulang duluan ya kasihan supir gue udah nunguin dari tadi" pamit Abel.

"gue juga ya Val biasalah gue mau kerja sambil ngisi waktu luang" Valleria mengangguk, lalu melambaikan kedua tangannya ketika Abel dan Nicha mulai berjalan menjauh.

"Val?" panggil Rayn, tinggal mereka berdua sekarang.

"Hm?" Valleria menoleh kearah Rayn dan mendapati cowok itu menatapnya dengan teduh. Valleria yang ditatap seperti itu terlena seolah ia tersihir oleh mata meneduhkan dari Rayn.

"gue suka sama lo Val" ucap Rayn dengan sekali tarikan nafas, akhirnya perasaan  yang selama ini terpendam mampu tersampaikan.

"Hah?" Valleria kaget dengan apa yang diucapkan oleh Rayn, itu terlalu mendadak otaknya tidak mampu menyerap kata kata itu dengan sempurna "lo bercandakan?"

"Gue nggak minta lebih Val cukup lo ada disamping gue aja gue udah cukup"

"Val dengerin gue! Emangsih gue nggak kayak cowok cowok romantis lainnya yang ngungkapin perasaannya dengan indah, gue malah ngungkapin perasaan gue ditempat parkiran dibawah pohon yang konon katanya ini banyak penunggunya"

"Rayn plis jangan bercanda!"

"Gue nggak bercanda Val" Rayn menatap Valleria serius.

"Gue takut Rayn"

Rayn mengambil tangan Valleria "apa yang lo takutin gue nggak maksa lo Val"

Valleria menggeleng "bukan itu Rayn"

"lalu apa lo takut gue nyakitin lo?"

Valleria menggeleng lagi "lalu apa?"

"emang bener disini banyak penunggunya gue takut" ujar Valleria dengan mata yang menyiratkan ketakutan. Lucu, itulah satu kata yang mampu Rayn berikan untuk Valleria.

"kok lo ketawa sih?" Rayn tertawa terbahak bahak, bagiamana Valleria bisa melawak seperti itu disaat situasi seperti ini.

"Val gue lagi ngungkapin perasaan gue malah lo bahas setan"

"Syutttt jangan kenceng kenceng bilang setannya nanti setannya denger bisa marah!" Rayn semakin terbahak dibuatnya

"biarin biar denger sekalian setannya"

AttentionHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin