20 Maaf Val

51 11 0
                                    

Terus saja lihat orang dari covernya dan kamu tidak akan menyadari ada suatu hal yang menarik darinya.

Galang Cakra

Seharusnya mentari sudah menunjukkan sinarnya, tetapi tidak! Mentari tertutup awan hitam yang tebal. Hujan masih mengguyur sejak tadi malam, tetapi beruntung pagi ini hanya menyisakan gerimis saja.

Valleria sudah sampai didepan gerbang sekolahannya, ia menerjang hujan gerimis, karena hujan tidak menghalangi semangatnya untuk belajar.

Valleria menitipkan payungnya dipenjaga gerbang sekolahnnya "pak tomo titip payungnya ya!"

"Baiklah!"

Valleria berlalu meninggalkan pos satpam untuk memasuki kelasnya, pelajaranpun dumulai dan sampai jam istirahat berbunyi Valleria masih juga belum bisa fokus, ia masih ingat bagaimana Galang yang tiba tiba datang lalu membentaknya.

Valleria tahu bahwa Galang kemarin sedang kalut, ia melampiaskan amarahnya kepada Valleria. Tetapi kenapa  harus Valleria? Apakah Galang sebegitu benci kepadanya. Ah, itu bukan urusannya.

"Val, ayo kekantin cacing gue udah demo ini!"ajak Nicha

Valleria bangkit dari duduknya ia melirik Galang yang sedang duduk dengan kepala yang diletakkan diatas meja, matanya terpejam, ia duduk sendirian tanpa teman temanya. Nggak biasanya dia sendiri, batin Valleria.

"Val ayo!" teriak Abel

Sesampainya dikantin mereka memilih tempat duduk paling pojok, tempat yang tidak begitu ramai.

"eh bel, Val kalian tau ada murid baru di Cakrawala, tampan banget sumpah" histeris Nicha.

"Huuh, dia pindahan dari SMA Garuda gue kemarin papasan sumpah ganteng buanget, tapi hati gue tetap milik Agam seorang" ucap Nicha sambil cengar cengir.

"yee elo mah kayak Agam mau aja ama lo" ledek Abel.

"yee kalo Agam gak mau yaudah gue pindah hati sama murid baru itu mayan tampan" ujar Nicha bercanda.

Valleria yang sedari tadi hanya menyaksikan, ia  duduk tenang memakan makanannya.

"Val lo jangan diam aja ngomong kek, sariawan lo?"

"Maksut lo Rayn murid baru itu?"

Abel mengangguk "kok lo tau, biasanya lo paling kudet"

Valleria tersenyum mengingat Rayn yang begitu manis kepadanya "gue kemarin ketemu sama dia dan kita teman"

"WHAT? demi kolor neptunus yang tidak pernah dicuci dia itu temen lo"

Valleria mengangguk, "Val?" suara itu bukan berasal dari mulut Nicha maupun Abel. Valleria menoleh mendapati murid baru itu, ya dia adalah Rayn.

Rayn mendekati Valleria lalu berdiri disamping cewek itu, membuat Nicha dan Abel syok padahal mereka baru saja membicarakan cowok itu dan sekarang Rayn dengan muka tampannya bediri dihadapan mereka "maaf yang kemarin!" sesalnya.

Valleria menghembuskan nafasnya pelan lalu mengangguk, ia diam membisu tidak tahu harus bersikap seperti apa, tetapi Rayn sudah kelewatan bercandanya. "maaf Val!" pinta Rayn sekali lagi, ada raut wajah menyesal diwajahnya.

AttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang