24 titik temu

68 7 1
                                    

Apakah dunia sesempit itu? Kenapa dari sekian banyaknya orang didunia ini, kenapa harus kamu yang selalu kutemui? Entah ini sebuah kebetulan ataupun sebuah suratan takdir yang diciptakan oleh sang penguasa.

Valleria Luksita

"Tante Vara apa kabar?" dokter cantik itu terseyum lembut.

"Baik, kamu apa kabar Valleria?"

"Baik!" jawab Valleria sambil tersenyum hangat, sudah lama ia tidak mengunjungi Vara dokter cantik sahabat mamanya dulu.

"tumben kamu ngunjungin tante"

Valleria tidak enak hati pasalnya dokter itulah yang merawatnya semenjak kedua orang tuanya meninggal, karena Vara adalah sahabat dari mamanya.

"maaf tante, Valleria akhir akhir ini sibuk kerja"

Vara mengembuskan nafasnya berat "tante kan sudah bilang Val, kamu ikut tante aja semua kebutuhan kamu biar saya yang nanggung, tante nggak mau ya sampai kamu sakit, kepala kamu itu masih belum sepenuhnya pulih jika kamu terlalu capek kamu bisa pusing sayang!"

Valleria menggeleng ia merasa tidak enek dengan sahabat mamanya itu "nggak papa tante, Valleria kuat kok lagipula Valleria nggak mau ngrepotin siapapun"

Vara tersenyum takjub dengan anak dari sahabatnya itu, Valleria seperti Mira ibunya ia tidak gampang menyerah oleh keadaan "oh ya tante boleh Valleria tanya?"

"apa, tanya aja"

"Kenapa Valleria tante pindahkan dari sekolah lama Valleria?"

Vara tersenyum "tante juga nggak tau sayang waktu kamu duduk dikelas 10 semester akhir kepala sekolah kamu sekarang nawarin beasiswa untuk kamu karena mungkin ia mendengar kalo kamu sering dapat juara olimpiade"

Valleria manggut manggut paham, ia tidak enak jika pendidikannya terus ditanggung oleh Vara, keputusan Vara memang tepat untuk menyekolahkannya di SMA Cakrawala karena dengan itu ia tidak merepotkan siapapun.

"tante apa Valleria punya saudara, setelah kecelakaan itu Valleria hanya kenal tante"

"tante bakal jawab tapi kamu janji jangan berusaha mengingat jika kepala kamu sakit oke?" Valleria mengangguk sebagai jawaban.

"setahu saya papa kamu itu anak tunggal dan orangtua papa kamu juga sudah meninggal semua dan ibu kamu punya kakak tapi——" Vara tudak meneruskan kalimatnya.

"tapi apa tante?" tanya Valleria penasaran.

"tapi mereka ada di Canada mereka menitipkanmu padaku, paman dan bibimu itu gila kerja. Hubungan ibumu dan mereka juga tidak terlalu baik Val"

Valleria mengangguk lesu, kenapa justru saudaranya malah menitipkannya kepada Vara yang jelas jelas tidak memiliki ikatan darah, tetapi Valleria tahu bahwa Vara sangat menyayanginya.

"kapan paman dan bibi kesini tante?" tanya Valleria.

"saya tidak tau"

Valleria terdiam ia punya paman dan bibi, seharusnya ia tahu sejak awal "apa tante tahu sedikit kisah saya dulu, saya sering sekali tanya tentang mama dan papa gimana dulunya sekarang Valleria ingin tahu masa lalu Valleria dulu"

AttentionWhere stories live. Discover now