13 - Gadis Kanvas

188 34 21
                                    

Suasana studio pemotretan begitu ramai oleh para kru yang sedang sibuk mengambil gambar dua orang model dengan berbagai pose. Minhyuk yang secara natural melakukan pose-pose sesuai arahan Director Han tampak seperti model sungguhan, padahal ini adalah pengalaman pertamanya. Berpasangan dengan Yura, keduanya berpose manis seperti layaknya sepasang sekasih.

“OK, Break!” akhirnya Director Han mengakhiri sesi pemotretan kali ini. Pria paruh baya berompi jeans itu menghampiri kedua model itu dengan ekspresi yang sumringah.

“Kerja bagus! Kalian memiliki chemistry yang bagus!” pujinya.

“Ah, terimakasih pak. Ini berkat model Yura, saya jadi lebih terbantu.” Minhyuk tersenyum lebar, menampilkan sepasang gigi kelincinya yang lucu.

“Ini juga karena Minhyuk-ssi yang sangat tampan,” timpal Yura.

“Wah wah wah, lihatlah kalian malah saling melempar pujian,” goda Pak Han, “aku akan bahagia kalau kalian berkencan saja.”

Keduanya saling berpandangan lalu hanya menanggapi gurauan Pak Han dengan tawa.

***

“Seung, kau mau ikut kepanitiaan Pameran Seni?” bisik Namjoo pada Seungmi di pertengahan kuliah Profesor Kim. Seungmi menggelengkan kepalanya pelan.

“Sepertinya tidak. Kau tahu kan, kita punya banyak tugas dan proyek.”

Omo. Apa ini? ini bukan dirimu yang senang kabur kelas untuk kegiatan ekskul.”

Seungmi hanya tersenyum kecut mendengar ledekan Namjoo. Sejujurnya ia ingin sekali ikut kepanitiaan itu sebagai pengalaman pertamanya di kampus, namun ia sudah berjanji pada orangtuanya untuk mendapatkan nilai bagus di tahun pertama. Ia tidak bisa menjamin dirinya akan mendapatkannya jika sudah sibuk di dalam kegiatan ekstrakulikuler.

“Ayolah, ikut saja. Aku ingin ikut tapi tidak ada teman,” Namjoo belum menyerah, “Kita cari saja posisi yang tidak makan banyak waktu dan pikiran. Bagian logistik, misalnya, kita hanya akan sibuk di hari H-1 dan hari H. Bagaimana, huh?”

“Ya, terserah kau saja.” Seungmi menjawab asal tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar proyektor sambil sesekali menuliskan sesuatu di notes-nya. Sementara Namjoo tersenyum lebar sambil memainkan ponselnya, menghubungi ketua panitia untuk meminta formulir pendaftaran.

“Baiklah, hari ini cukup sampai disini. Minggu depan, buat resume singkat untuk bab dua dan kumpulkan, karena kita akan memasuki pembahasan baru. Selamat siang.”

Para mahasiswa langsung riuh mengeluhkan tambahan tugas, tentu saja setelah sang Profesor keluar dari ruang kelas. Tak terkecuali Namjoo yang bahkan tidak mencatat sedikitpun untuk semua kelas hari ini.

“Seung, pinjam catatan, ya?” Namjoo merajuk dengan nada manja.

“Ah, lagi-lagi,” gerutu Seungmi sambil menyerahkan notes-nya pada Namjoo.

“Terimakasih Seung-kuuu!” Namjoo mencubit pipi berisi Seungmi sambil tersenyum girang. “Ayo, kutraktir kau makan malam!”

“Yang mahal!” timpal Seungmi sambil bangkit dari kursinya.

***

Untuk kedua kalinya, Minhyuk dan Yura pergi untuk makan malam bersama di sebuah restoran seafood Kali ini Yura menagih janji Minhyuk yang akan mentraktirnya sehabis pemotretan. Lelaki itu harus mengocek dompetnya untuk memesan sejumlah makanan dan ruang makan VIP untuk keamanan Yura.

“Sepertinya kau suka sekali seafood,” Minhyuk membuka pembicaraan sambil menunggu pesanan datang. Yura tertawa renyah.

“Sebenarnya aku bisa makan apapun, apalagi jika bersama Oppa tampan,” timpal Yura.

B[L]ACKSTREETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang