31 - Menghindar Bukanlah Solusi

174 26 17
                                    

Hyunsik membasuh wajahnya yang terasa panas untuk kesekian kalinya. Menatap bayangan diri di cermin, ia biarkan air keran di wastafel itu mengalir dan terbuang begitu saja.

"Bodoh. Ceroboh," rutuknya pelan.

Tidak ada penyesalan yang melebihi rasa sesalnya bertemu dengan Seungmi hari ini. Sebuah ingatan masa lalu yang sudah susah payah ia kubur bertahun-tahun lamanya tiba-tiba terasa segar kembali seperti cerita kemarin sore. Membangkitkan sebuah perasaan terpendam yang seharusnya tidak boleh diungkit lagi di hatinya.

Ia lepas kendali. Ia baru saja mengkhianati Seunghee. Meski mungkin Seunghee tidak tahu apa yang terjadi antara Seungmi dan dirinya, ia merasa baru saja meluluhlantakan harapan hubungan mereka yang kini sedang di ujung tanduk.

Apa yang sebenarnya kau inginkan, Lim Hyunsik?

***

"Jangan berpikir hanya kau yang tahu rahasiaku. Aku juga tahu salah satu rahasiamu malam itu."

"Rahasia apa? Ayo katakan!"

"Tentang apa yang terjadi antara kau dan Minhyuk hyung di atap rumahnya malam itu."

Tiba-tiba Hyunsik menggenggam bahu Seungmi dengan erat, mendekat dan mencium bibirnya. Seungmi kehabisan akal. Ingin menolak namun sulit. Yang ia lakukan hanyalah memegang kedua bahu Hyunsik, namun tak kuasa untuk mendorongnya menjauh, seolah ada sesuatu yang membuatnya enggan melarang lelaki itu menyentuh bibirnya.

Sentuhan yang membuat lelaki itu memperdalam tautan bibirnya, mungkin naluri Hyunsik malah mengira itu bukan ciuman satu pihak.

"Sunbae.." lirih Seungmi setelah ciuman itu berakhir.

Hyunsik menetralkan napasnya dan menatap Seungmi dalam-dalam. "Aku juga tidak sengaja melihatnya. Dan aku berusaha melupakannya karena.. hal itu membuatku sangat tidak nyaman, entah kenapa. Ya, seharusnya aku tidak perlu merasakan hal itu."

Seungmi terkejut bukan main.

Apakah dia cemburu padanya?

Perlahan Hyunsik melepas cengkramannya dari bahu Seungmi, melangkah mundur dan menghela napas panjang.

"Maafkan aku."

Hanya itu yang Hyunsik ucapkan sebelum meninggalkan Seungmi mematung sendirian, membiarkannya kebingungan setengah mati.

...

Seungmi memasuki apartemennya dengan ekspresi yang amat datar. Tidak mengucap salam, tidak menyimpan sepatu di rak seperti biasa, hanya berjalan lurus menuju kamarnya dan segera mengunci diri di dalam.

Gadis itu duduk di ranjangnya untuk beberapa lama. Selain bernapas dan mengedipkan mata sebagai aktivitas refleks tubuh, tidak ada lagi hal yang dia lakukan. Ia nyaris hilang akal hingga bingung harus melakukan apa.

Pikirannya masih melayang-layang di depan apartemen Haneul, saat Hyunsik mengejutkannya dengan sebuah ciuman.

Seungmi tidak bisa berbohong. Sebagian kecil dari hatinya merasa senang saat lelaki yang pernah ia sukai itu menciumnya. Mungkin itu timbul dari sisa perasaan lampau.

Tapi keadaan sekarang sudah berbeda. Hyunsik sudah memiliki pacar. Jadi, apa maksud ciuman itu? jika ingin mengatakan 'rahasia Seungmi' yang katanya ia ketahui, mengapa pula harus diperagakan?

"Apa aku ini terlihat gampangan? sampai dua lelaki dapat mencuri ciuman dariku begitu saja?" lirih Seungmi sambil mencubit pelan bibirnya sendiri.

Ada sebagian lain dari hatinya yang merasa kecewa. Hyunsik Sunbae ternyata tidak seperti yang ia pikirkan. Mengapa ia mencium wanita lain saat ia sedang punya kekasih? Seungmi pikir Hyunsik itu orang yang setia.

B[L]ACKSTREETWhere stories live. Discover now