40 - Backstreet, No More! (2) [END]

205 25 9
                                    

"Sampai sekarang, aku masih menyimpan jaketmu, Oppa."

Seungmi memberanikan dirinya untuk menatap mata Minhyuk yang tengah menyorotkan keheranan itu. Tersenyum tipis.

"Namun seperti yang kau lakukan padaku, aku tidak akan memaksamu membalas perasaanku. Aku sudah senang bisa selalu berada di dekatmu seperti ini. Memang, aku amat bodoh dan terlambat sekali menyadari perasaanku ini, maafkan aku. Tapi aku tidak menyesal sudah mengungkapkannya padamu sekarang," lanjutnya.

Suasana mendadak hening. Hanya semilir angin yang membuat suasana semakin rikuh saja. Gadis yang paling tidak suka kecanggungan itu segera berdiri.

"Ah, sudah hampir siang. Aku harus pulang, Oppa."

Seungmi sudah mengambil satu langkah untuk pergi meninggalkan Minhyuk sebelum lelaki itu menarik lengannya hingga tubuhnya berbalik ke arahnya.

Begitu cepat hingga Seungmi sejenak tidak sadar sudah ada dalam pelukan Minhyuk, seketika membuat degup jantungnya tak karuan.

"Kau memang tidak membutuhkan jawabanku. Ungkapanmu itu, adalah jawaban dari ungkapanku padamu setahun lalu. Sudah kubilang.. aku tidak pernah berubah."

Gadis itu meresapi pelan-pelan setiap kata Minhyuk yang agak rumit itu.

"Jadi.. mulai sekarang, aku bukan lagi kakakmu. Tapi kekasihmu. Ingat itu, ya?" bisik Minhyuk di telinganya.

Seungmi mengangguk pelan. Perlahan menyungging senyum. Tangan kecilnya perlahan membalas pelukan kekasihnya.

Sepasang kekasih itu berlama-lama meresapi perasaan satu sama lain tanpa kata, hanya saling membalas pelukan hangat nan menentramkan.

Minhyuk melonggarkan pelukannya, menatap setiap inchi keelokan paras Seungmi yang sedang tersenyum itu dari jarak yang amat dekat. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk saling menautkan kedua bibir dengan dalam tanpa berniat untuk segera melepaskan.

Seungmi merasa menjadi wanita paling bahagia berada dalam rengkuhan lelaki yang amat mencintainya itu.

Begitu juga dengan Minhyuk, tentu saja. Karena ciumannya kini bukan lagi ciuman sepihak.

***

I remember your smile,
When I pretended to be alright,
Pretend to be happy,
Did you struggle like me too?

Because of you, everytime I fall,
Thank you for being next to me
Because of you, everytime I turned around,
You always protected me..

Thank you..
When you are tired and struggling,
When you are lost in the dark,
I will hold your hand at the end of the road..

Thank you.
This path we're walking on right now,
Even i you can't see it because it's dark,
If we're together, we can just keep walking.

Thank you for your time and love for me,
I'll cherish it forever.. *

...

Sudah satu jam Hyunsik memutar sebuah lagu yang sama berulang-ulang, menemaninya yang sedang sibuk di meja belajar Changsub, mengurus beberapa berkas yang harus ia lengkapi untuk kontrak belajar semester baru. Lagu yang membuat Changsub kebingungan karena tidak pernah mendengarkannya.

"Ini proyek lagu barumu, Hyunsik?" tanyanya. "Aku tak pernah mendengarkannya di radio manapun."

Hyunsik menggeleng. "Bukan laguku." Ia menoleh pada Changsub yang sedang membaringkan diri di ranjangnya sambil memainkan ponsel. "Kau tidak mengenal suaranya?"

B[L]ACKSTREETWhere stories live. Discover now