30 - A Flashback : An Unsolved Feeling

142 27 32
                                    

Ini bukan tentang jatuh cinta pada pandangan pertama. Bukan diawali dengan bertabrakan di halaman perpustakaan, membuat buku di genggaman berjatuhan, lalu hati bergetar karena tak sengaja bersentuhan tangan dengan iringan lagu romantis seperti drama roman picisan.

Ini terjadi begitu saja karena rangkaian pertemuan sederhana.

Hyunsik yang saat itu sedang duduk di kelas tiga SMA sama sekali tidak terpikir untuk mencari kekasih. Padahal bisa saja ia memilih salah satu gadis dari sekian penggemar di sekolah - ya, siapa yang tidak mengagumi lelaki tampan dan cerdas seperti Lim Hyunsik? Lagi, lelaki ini juga ramah dan memiliki senyum yang menarik hati.

Tapi tampaknya lelaki ini tidak memanfaatkan ketampanannya untuk menggaet seorang gadis - tepatnya, ia belum mengerti hal-hal seperti itu.

Ya, ia tidak pernah berpikir untuk memiliki seorang kekasih, sampai ia bertemu Oh Seungmi.

***

Seungmi datang ke markas klub seni rupa lebih awal sebelum ada satu orang anggota klub pun yang datang kesana hari itu. Ia mendesah pelan, melipat kedua tangannya sambil bersandar ke pintu markas yang masih tertutup.

"Sudah lama?"

Sebuah suara berat menginterupsi lamunan Seungmi. Sang Sunbae baru saja datang dan segera mengeluarkan anak kunci dari saku jas seragamnya. Gadis itu tersenyum, menggelengkan kepala. Seperti seekor kucing penurut, Seungmi mengikuti langkah Hyunsik ke dalam ruangan.

Hyunsik meletakkan tasnya di meja, melepas jas seragam biru navy-nya dan melipat lengan seragam putih yang panjang itu hingga ke sikut. Segera ia nyalakan AC untuk menyejukan tubuhnya yang kegerahan.

Menit-menit berlalu dalam hening tanpa percakapan, sungguh canggung.

Seungmi yang sedari tadi duduk di sebuah kursi rotan panjang segera berdiri dan berjalan menghampiri sebuah gitar yang bersandar di dinding, bermaksud mencairkan suasana.

"Ini milikmu, Sunbae?" tanyanya.

Hyunsik menoleh untuk memastikan, lalu tersenyum. "Ya."

Seungmi mangut-manggut. Ia duduk dan memposisikan gitar itu di pangkuan layaknya seorang gitaris profesional. Pemandangan langka yang menarik perhatian Hyunsik. Lelaki itu duduk di sampingnya.

"Kau bisa memainkannya?"

Gadis itu nyengir sambil menggelengkan kepala.

"Ajari aku, Sunbae. Ayo,"

Gadis itu memainkan senar gitar dengan asal sambil menggumamkan senandung sumbang, perpaduan yang nyaring dan tidak indah. Matanya terpejam seolah-olah ia sedang bermain dengan handal. Hyunsik tersenyum simpul.

"Ayo ajari aku, Guru!" desak Seungmi.

Hyunsik menyanggupinya. Spontan Ia mendekati Seungmi dan memandu tangan gadis itu untuk memainkan gitar secara 'sungguhan'.

"Coba yang termudah. Chord C. Seperti ini."

Ia meletakkan jemari tangan kiri Seungmi di atas kedudukan senar tertentu. "tekan yang kuat."

Seungmi meringis, "sakit!"

"Awalnya begitu. Lama-lama kau terbiasa."

Hyunsik memandu tangan kanan Seungmi untuk memainkan seluruh senar di bagian depan lubang udara gitar. Namun hasilnya malah berbunyi gelutukan seperti pukulan perkusi.

B[L]ACKSTREETWhere stories live. Discover now