KYŪ

4.3K 728 21
                                    

"Dasar cewek" omel Kalandra sambil mengaitkan ranselnya, nomor keberangkatan mereka menuju Tokyo sudah diumumkan pertanda mereka boleh memasuki pesawat.

 "Dasar cewek" omel Kalandra sambil mengaitkan ranselnya, nomor keberangkatan mereka menuju Tokyo sudah diumumkan pertanda mereka boleh memasuki pesawat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

    Nataya langsung menoleh ke dua objek yang menjadi omelan temannya itu. Rupanya Kalya dan Embun. Entah apa tujuannya sih, sampai harus berfoto di bandara, padahal kan mereka ujung-ujungnya akan naik ke dalam pesawat yang sama bahkan akan duduk bersisian, bukan akan berpisah.

    Laki-laki itu kemudian ikut mengedarkan pandangan, ternyata Bagas dan Bregita sudah berjalan menuju gate masuk pesawat

Ini cewek berdua nggak ngeh apa ya mau berangkat. Batinnya dalam hati.

    "Bun! Kal! Buruan ini mau take off!" Nataya meneriaki kedua perempuan itu sambil berdiri merapihkan headset yang kemudian segera ia masukkan ke dalam tas

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

    "Bun! Kal! Buruan ini mau take off!" Nataya meneriaki kedua perempuan itu sambil berdiri merapihkan headset yang kemudian segera ia masukkan ke dalam tas.

    Kedua perempuan itu tersentak lalu langsung berlari-lari kecil mensejajarkan langkahnya dengan Nataya. Hampir saja mereka ketinggalan. Dan parahnya selain Nataya, tidak ada lagi yang memanggil dan mengingatkan mereka.

****

    Embun, Nataya, Kalandra, Kalya, Bregita, dan Bagas berangkat bersama hari ini. Irish sedang mati-matian mengejar perusahaan impian untuk tempatnya magang, IPK nya standar sedangkan perusahaan yang ia inginkan sangat bonafide karena itu dia merelakan undangan pernikahan Bagas untuk dilewatkan. Toh pendidikannya harus tetap ia nomor satukan kan?

    Embun duduk bersama Bregita dan Kalya, sedangkan didepan mereka merupakan tempatnya para pria. Perjalanan non stop sampai Tokyo membutuhkan waktu kurang lebih tujuh jam. Mereka harus siap menghabiskan waktu seharian di pesawat. Selain itu, untuk sampai di Kochi mereka juga harus kembali menaiki pesawat.

    "Kabun, sini foto!" Bregita yang mulai bosan akhirnya mengeluarkan HP dalam tas tangannya.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Space in AlaskaWhere stories live. Discover now