Perasaan Aneh #5

876 165 17
                                    

"Jadi apa kau sudah mendapatkan penulisnya?

"Eoh?"Yong hwa menatap Ji won, sembari mengunyah makanannya, dan mengangguk.

"Siapa? Wanita ya? Cantik?"

Yong hwa kembali menganggukan kepala membenarkan pertanyaan Ji won dan itu tentu saja membuat Ji won cemberut karena cemburu.

"Ada apa?"Tanya Yong hwa santai tidak menyadari ekspresi Ji won.

"Penulismu wanita cantik?"

"Semua wanita itu cantik. Tidak ada yang membedakan antara mereka semua. Tergantung seseorang melihatnya seperti apa."

Ji won memajukan tubuhnya meyondongkan tubuh pada Yong hwa."Kalau dilihat dari pengelihatanmu, siapa yang lebih cantik, aku atau penulismu itu."Tanya Ji won penuh selidik. Dia takut kalau Yong hwa akan mengatakan kalau penulisnyalah yang lebih cantik.

"Cantik itu relatif. Aku kan sudah bilang semua wanita itu cantik."

"Ishhh kau menyebalkan. Aku mau pulang."Rengut Ji won sebal.

"Ck... Wanita memang sama saja." Kekeh Yong hwa memperhatikan Ji won dari belakang.

Sebelum memasuki mobil, Yong hwa memeriksa handphonenya. Dan selanjutnya dia memasukannya lagi setelah tidak ada satupun pesan atau panggilan masuk dari seseorang yang dia tunggu. Siapa?


***

"Hyun jin, laptopku rusak. Aku harus membelinya yang baru. Masalahnya kartu ATM ku tertelan saat aku mau ambil uang. Aku pinjam uangmu dulu yaa, nanti aku ganti. Eii... aku tidak pakai kartu kredit. Apa? Kapan kau kembali? Kenapa mendadak sekali. Baiklah, baiklah. Bersenang-senanglah disana, bye."Shin hye mendesah frustasi. Dia kembali membuka dompetnya dan memeriksa sela-sela dompet berharap dia menemukan uang yang terselip."Ya Tuhan."Resah Shin hye saat tidak menemukan sepeserpun uang.

"Apa yang kau lakukan disini?"

Shin hye menoleh pada sumber suara yang berasal dari belakang. Lantas tersenyum canggung mengetahui ternyata Yong hwa juga ada disini.

"Mau ambil uang?"Tanya Shin hye menyingkir memberi ruang pada Yong hwa kalau pria itu ingin menggunakan mesin atm.

"Tidak."Jawab Yong hwa."Aku hanya melihat seseorang yang sepertinya butuh bantuan karena mungkin saja tidak mengerti cara menggunakan mesin atm, dan ternyata itu kau. Ada apa?"

Shin hye menjadi kikuk sendiri."Aku... Kartu debitku tertelan saat aku ingin mengambil uang. Jadi aku tidak mendapatkan uangnya."Kata Shin hye menjelaskan frustasi.

"Ckckckkck, tidak mendapatkan uangnya? Kau memilih kata-kata yang lucu."Yong hwa terkekeh renyah." Maaf, aku tidak bermaksud. Apa ada yang bisa aku bantu?"

Shin hye menggeleng."Tidak apa, aku akan kembali besok setelah aku mengurusnya."

"Kau yakin? Kalau kau mau, aku bisa meminjamkan uang untukmu." Mendengar penawaran Yong hwa membuat Shin hye tersenyum cerah. Tapi detik berikutnya dia langsung bersikap seperti biasa menyadari tingkah bodohnya.

"Tidak apa-apa."Ujar Shin hye menunduk."Tapi, bolehkah... Sekali saja mungkin?"

"Apa?"Tanya Yong hwa tidak mengerti.

Shin hye mengangkat kepalanya dan menatap Yong hwa lekat."Sekali saja, ya sekali saja. Besok aku pasti akan mengganti uangmu. Aku harus membeli laptop yang baru karena yang lama sudah rusak parah. Aku pinjam uangmu yah, please."Shin hye menjelaskan panjang lebar tanpa henti dengan gerakan tangan yang beterbangan kemana-mana seolah-olah dia juga menjelaskannya lewat bahasa tubuh dan mengakhirinya dengan menyatukan kedua telapak tangannya seperti orang yang sedang memohon pertolongan. Tapi tunggu, kenapa Shin hye begitu? Kan dari tadi juga dia yang menawarkan diri untuk menolongnya?

We Just Broke Up!!Where stories live. Discover now