12

4.5K 152 6
                                    

"Tony? Kau tidak ke kantor?" Sapa Ana ketika melihat Tony sedang bersantai duduk sambil membaca koran di teras taman belakang.

"Aku sudah menyelesaikan semua pekerjaanku kemarin. Jadi hari ini aku bisa bebas."

"Oh... Baiklah kalau begitu, aku tidak akan mengganggumu. Aku akan ke kamar," kata Ana dan kemudian membalikkan badannya untuk pergi.

"Ana... Jangan pergi! Bagaimana kalau kau menemaniku di sini?" kata Tony dengan cepat sebelum Ana pergi.

Kemudian Ana pun berbalik dan melihat Tony sambil tersenyum. Dan sepertinya itu senyuman termanis yang pernah Ana berikan untuk seorang pria.

Jika ini dalam adegan film kartun, sudah pasti Tony digambarkan dengan mulut yang sedang menganga penuh dengan air liur yang keluar dari mulutnya dan bola matanya yang berbentuk hati akan meloncat keluar dari dalam matanya. Ana benar-benar telah membuat Tony sangat terpesona, tepatnya tergila-gila.

"Oke. Kalau kau memaksa," jawab Ana sambil tersenyum dan kemudian duduk di depan Tony.

Tony tersenyum dan hanya bisa mengagumi Ana di dalam hatinya.

"Sepertinya aku belum sampai memaksa," kata Tony dengan nada bercanda.

"Tapi aku tau isi hatimu. Aku bisa melihatnya," kata Ana dengan nada bercanda juga.

"O ya? Jadi diam-diam ternyata kau paranormal juga ya?"

Kemudian Ana terlihat tertawa mendengar jawaban Tony.

"Sssttt... Itu rahasiaku."

Kemudian mereka berdua terlihat tertawa. Sepertinya mereka berdua sangat menikmati setiap percakapan yang mereka lakukan. Bahkan sepertinya Ana bisa sementara waktu melupakan masalah yang terjadi di dalam rumah tangganya setiap ada Tony di dekatnya. Tony benar-benar membuat dirinya nyaman dan aman.

Tiba-tiba terdengar nada dering dari ponsel Tony.

"Sebentar!" kata Tony kepada Ana sambil memberi kode dengan tangannya agar Ana tetap duduk di tempatnya.

Tony kemudian berdiri dan membelakangi Ana sambil mengangkat telpon itu.

"Hallo? Ada masalah?" kata Tony.

Sepertinya itu adalah telpon dari kantornya karena Tony terdengar sedang membahas pekerjaan dengan seseorang yang menelponnya itu.

Diam-diam Ana mengamati Tony dari ujung kepala sampai kakinya. Tony benar-benar terlihat semakin tampan dengan atasan kemeja lengan pendek berwarna biru di kombinasikan dengan celana panjang warna putih berbahan kain katun yang terlihat sangat pas di badannya. Sepertinya Tony memang mempunyai selera yang bagus dalam memilih pakaian.

Selain mempunyai selera yang bagus dalam berpakaian, tidak bisa dipungkiri jika badan Tony memiliki postur yang sangat ideal untuk ukuran seorang pria. Ana tanpa sadar terhanyut dalam lamunannya sambil terus memandangi Tony. Tony tidak hanya tampan tapi juga sangat baik dan perhatian kepadanya dan hal itu membuat Ana mengagumi sosok Tony. Tony memang sangat pantas menjadi idola banyak wanita, batin Ana dalam hatinya.

Dan tiba-tiba lamunan Ana pun terbawa kedalam peristiwa yang kemarin dia alami bersama Daniel. Ana masih ingat betul rasanya setiap tekanan ciuman Daniel pada bibirnya. Ciuman yang sangat kasar dan menggebu-gebu. Sepertinya ciuman itu masih sangat melekat pada bibir Ana. Tanpa sadar Ana menggigit bagian bawah bibirnya sambil mengingat ciuman itu. Meski sangat kasar Ana bisa merasakan lembut dan basahnya bibir Daniel waktu menciumnya. Tiba-tiba Ana merasakan tubuhnya merinding dan begetar. Ana seperti merasakan ciuman itu kembali pada bibirnya dan menghantarkan getaran yang belum pernah Ia rasakan sebelumnya.

Anastasia Lee ( One Heart  One Love  One Destiny )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang