20

6.5K 220 17
                                    

-Delapan bulan kemudian...-

Hari ini adalah hari yang special. Akan ada sebuah pesta besar yang akan di adakan di kediaman keluarga Daniel.
Dan untuk itu Ana mengenakan gaun mewah panjang berwarna putih, yang sangat pas membentuk lekuk tubuhnya. Ana terlihat sangat cantik mengenakan gaun tersebut. Dan seperti biasa dia selalu berhasil membuat kagum tiap sorot mata yang memandangnya.

Ana terlihat sibuk berjalan mondar-mandir, mengecek kelengkapan menu makanan di meja hidangan untuk para tamu. Ana memastikan tidak ada yang kurang dengan menu makanan yang dihidangkan tersebut.
Daniel yang memperhatikan Ana dari kejauhan kemudian mendekati Ana.
" Sayang..." kata Daniel sambil meletakkan tangannya pada pinggang Ana.
"O hai... tampan," jawab Ana sambil menatap Daniel dengan senyuman.
"Jangan terlalu sibuk sayang! Bukankah semua sudah ada yang mengaturnya? Lagian masih ada Oma Diana dan mama. Jadi kau tidak perlu sampai sibuk seperti ini."
"Aku hanya mengecek saja sayang. Jangan khawatir!"
"Tapi ingat ada bayi kita sekarang diperutmu! Kau tidak boleh terlalu capek! Jangan sampai terjadi sesuatu pada kalian berdua karena kau terlalu capek! Kau mengerti!!" kata Daniel dengan tatapan serius seperti seorang ayah yang mengkhawatirkan anaknya.
Ana pun menghela nafas.
"Baiklah Tuan Daniel," kata Ana tanpa perlawanan.
Daniel terlihat menjadi lebih sangat posesif kepada Ana semenjak mengetahui kalau Ana positif hamil. Dan sekarang kehamilan Ana pun sudaah mencapi usia dua bulan. Daniel tidak hanya posesif tapi Daniel berubah menjadi sosok pria yang sangat cerewet dan suka mengatur segala tingkah Ana. Bahkan pada awal kehamilan Ana, Daniel pernah sampai tidak memperbolehkan Ana untuk turun dari tempat tidurnya sama sekali. Kecuali untuk mandi dan buang air kecil. Sampai Ana menjadi marah karena bosan harus terkurung di dalam kamarnya selama beberapa hari. Dan  Daniel pun akhirnya mau mengalah dan memperbolehkan Ana untuk melakukan semua aktivitasnya. Asalkan aktivitasnya itu tidak berat dan tidak membahayakan diri Ana serta  kandungannya. 
"Sebaiknya sekarang kau duduk di ruang tamu! Sehingga nanti aku bisa membantu menyambut tamu yang datang sambil menemanimu."
Ana pun mengangguk setuju.
Kemudian Daniel segera menuntun kekasih hatinya itu menuju ruang tamu.

Sesampainya di ruang tamu langkah Ana tiba-tiba terhenti. Ana memandang bayangan dirinya di dalam sebuah cermin besar di hadapannya. Kemudian Daniel memeluk pinggang Ana dari belakang.
"Ada apa sayang?" tanya Daniel.
"Lihatlah kita! Aku tidak menyangka kita akan menjadi orang tua sebentar lagi."
Daniel pun tersenyum sambil salah satu tangannya memegang perut Ana.
"Anak kita pasti menjadi kebanggaan kita nantinya. Akan kupastikan dia akan tumbuh sehat dan kuat di dalam perut ini," kata Daniel sambil mengelus lembut perut istrinya itu.
Ana pun kemudian tersenyum dan berbalik untuk mengecup bibir Daniel.
"Aku sangat beruntung memilikimu sayang," kata Ana sambil menatap wajah Daniel.
"Aku yang beruntung memilikimu dan juga anak kita," jawab Daniel sambil balik mengecup bibir Ana.
Tiba-tiba di belakang Daniel sudah berdiri Kevin yang terlihat tampan dan juga rapi dengan mengenakan setelan tuxedo berwarna hitam.
"Oke kakakku tersayang, aku akan sebentar saja mengganggu kalian,' kata Kevin sambil menepuk punggung Daniel.
Daniel pun berbalik melihat ke arah Kevin.
"Bagaimana penampilanku?"
"Ya... bagus," jawab Daniel singkat.
"Bagus?? hanya itu??"
"Baiklah. Kau terlihat berbeda," jawab Daniel lagi.
"Bisakah kau memberikan penilaian yang serius Dan?" kata Kevin terlihat mulai kesal mendengar jawaban Daniel.
"Sudahlah sayang. Jangan menggodanya! Ini hari yang penting untuk Kevin," kata Ana menengahi.
"Ya. Dengarkan kata-kata istrimu! Kau memang kakak ipar terbaik Ana. Kalau boleh memilih, aku lebih memilihmu menjadi kakak kandungku daripada Daniel," sindir Daniel.
"Kau dengar? Percuma aku berbaik hati padanya," jawab Daniel tidak mau kalah.
Ana pun menghela nafas.
"Kau terlihat sempurna dan tampan sekali. Aku yakin Luna akan kagum dan bangga ketika melihatmu nanti," kata Ana sambil tersenyum kepada Kevin.
"Kau yakin?"
"Tentu saja," jawab Ana kepada Kevin.
"Terimakasih Ana. Sekarang aku harus menemui Oma dan Mama. Kau tau dimana mereka? Aku merasa sedikit gugup."
"Tadi aku melihat Oma bersama Mama menemui petugas IO di dapur. Cobalah mencarinya kesana!"
"Oke," jawab Kevin dan kemudian segera pergi meninggalkan Ana dan Daniel.
Hari ini memang merupakan hari yang special untuk Kevin. Karena hari ini merupakan hari pertunangannya bersama Luna. Oleh sebab itu Kevin terlihat sedikit gugup menghadapi pesta pertunangannya ini. Kevin menginginkan acara pertunangannya berlangsung sempurna dan lancar, tanpa ada kekurangan sedikit pun. Acara pertunangan ini memang sengaja dilakukan di rumah keluarga Kevin karena mengingat Luna berasal dari keluarga broken home dan dari remaja dia hanya tinggal bersama kakak perempuannya sebagai pengganti kedua orang tuanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Anastasia Lee ( One Heart  One Love  One Destiny )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang