16

5.4K 221 6
                                    

Matahari pagi memancarkan sinarnya melewati jendela kamar itu. Ana dengan pelan-pelan membuka matanya untuk bangun, tapi sepertinya tubuhnya masih terlalu lemas dan enggan untuk digerakkan. Pelan-pelan Ana mengalihkan pandangannya dari jendela didepannya pada sosok pria seksi yang sedang tidur di sampingnya. Sedang salah satu tangan pria tersebut terlentang di bawah leher Ana.
Ana terlihat tersenyum memandangi wajah Daniel yang terlihat sangat tampan itu. Sepertinya pemandangan ini hanyalah suatu mimpi bagi Ana. Pada akhirnya dia berada pada ranjang yang sama tapi sebagai pasangan suami istri yang sesungguhnya.
Ana menaruh kepalanya pada dada Daniel dan menaruh tangan Daniel kepada badannya agar memeluknya. Ana kemudian menutup kembali matanya dan membiarkan dirinya kembali hanyut dalam semua mimpi indahnya dalam pelukan hangat Daniel.
Ana membiarkan Daniel menarik nafasnya sehingga dada Daniel turun-naik menenangkan hatinya. Ana benar-benar menikmati saat-saat ini, sedikit kenikmatan duniawi yang tidak pernah Ia sesali. Ana tidak berani menghayal apa yang akan terjadi nantinya. Tapi berada di dalam pelukan Daniel saat ini adalah merupakan nafas hidup baru bagi Ana. Dan hal itu tidak akan bisa digantikan oleh apapun bagi Ana.

Daniel mulai terbangun dari tidurnya. Kemudian dia bisa melihat Ana tertidur tenang di atas dadanya.
"Sayang...," panggil Daniel dengan suara serak sambil mengelus rambut Ana.
Ana menggeliatkan tubuhnya karena mendengar suara Daniel.
"Hai, kau sudah bangun?" tanya Ana dengan senyum indah yang mengembang.
"Kau selalu terlihat cantik ketika bangun tidur."
"Sepertinya kau selalu mengamatiku ketika bangun tidur?" kata Ana sambil tersenyum kecil dan menaruh dagunya di atas dada Daniel.
"Setiap hari. Aku selalu mengagumimu."
"O ya? Apa bukan hanya rayuanmu saja?"
"Kau perlu tau! aku tidak suka merayu. Aku tidak ahli dengan hal itu."
"Hmmm... baiklah. Kalau begitu aku tersanjung," jawab Ana.
"Terimakasih," kata Daniel dan kemudian mengecup dahi Ana. Suara Daniel terdengar lirih di telinga Ana. Tapi hal itu masih cukup jelas untuk dapat di dengar oleh Ana. Sehingga Ana kembali tersenyum.
"Terimaksih untuk apa?" tanya Ana dalam pelukan Daniel. Sepertinya mereka berdua masih belum ingin menghentikan kemesraan diantara mereka, di bawah selimut hangat yang membungkus badan polos mereka berdua. Terlihat Ana masih nyaman berada di dalam pelukan hangat Daniel. Begitu juga sebaliknya.
"Semuanya."
"Kau membuat hidupku benar-benar lengkap. Aku tidak pernah membayangkan bisa hidup bersama dengan seorang wanita yang benar-benar aku inginkan."
"Jadi kau menginginkanku?"
"Sejak awal kita bertemu. Aku berusaha menghindar. Karena aku tidak yakin bisa mencintai lagi dan aku tidak percaya kepada wanita."
"Lagi?"
"Ya," jawab Daniel lirih.
"Siapa wanita itu? Apa dia... Jennifer?"
"Itu sudah lama. Aku tidak ingin membahasnya lagi. Aku bahkan sudah melupakannya."
Ada perasaan sedikit cemburu dalam diri Ana ketika mendengar Daniel mengatakan hal itu. Tapi Ana berusaha menahannya. Ana tidak ingin merusak momen kebersamaan ini.
"Aku mencintaimu," kata Daniel sambil menatap mata Ana lekat-lekat dan terlihat penuh kesungguhan di dalamnya. Tatapan Daniel membuat Ana yakin dengan apa yang telah dikatakan pria itu kepadanya. Ana benar-benar merasa bahagia dengan apa yang baru saja didengarnya.
"Kau yakin?"
"Aku menginginkanmu melebihi segalanya. Aku sendiri tidak percaya. Tapi ini kenyataannya Ana," kata Daniel lembut sambil terus menatap Ana.
Ana kemudian terlihat kembali tersenyum dan balik memeluk Daniel dengan sangat erat.
Sepertinya hari ini hidup Ana berbalik 180 derajat. Ana bisa merasakan ada banyak harapan dalam masa depan pernikahannya. Dia yakin kali ini pernikahannya sudah berada pada jalur yang seharusnya. Dan hal itu membuat hati Ana sangat bahagia.
Ana sedikit mengeliatkan badannya dan mulai mencium dada Daniel dengan lembut, kecupan demi kecupan. Dan kemudian Ana mulai menaikkan pahanya dan menaruhnya di atas kaki Daniel. Ia merasakan tubuh Daniel mulai bergerak dan bagian kelaki-lakiannya pun mulai bereaksi.
Ana benar-benar bisa menggoda Daniel. Di balik sosoknya yang muda dan sepertinya awam tentang hubungan dewasa seperti ini. Tapi apa yang dilakukan Ana bisa menggetarkan seluruh saraf dalam tubuh Daniel. Daniel bisa merasakan dirinya kembali remaja dan seperti baru saja pertama kali melakukan hubungan romantisme yang seperti ini. Dia sangat menyukai setiap sentuhan Ana pada tubuhnya. Entah dari mana Ana mempelajari hal itu, tapi hal itu tidak masalah bagi Daniel. Ana benar-benar bisa membuat dirinya tergila-gila. Dan untuk saat ini Daniel hanya ingin fokus dengan getaran romantisme yang di berikan Ana kepadanya. Semuanya seperti kembali menjadi seperti pertama kali bagi Daniel. Getar-getar di hatinya dan kemudian menjalar keseluruh bagian tubuhnya. Ana benar-benar telah merubahnya.
Daniel menarik tubuh Ana dan mendekapnya dengan erat. Kemudian Ia segera menyambut bibir Ana dengan bibirnya dan mencium bibir wanita itu dengan penuh nafsu.
Ana menyukai tubuhnya di atas tubuh Daniel. Mata Daniel terlihat semakin gelap karena gairah. Kemudian Ana terlihat tersenyum ketika Ia tau tubuh Daniel siap untuk menerimanya.
Daniel mengangkat tubuh Ana ke atas tubuhnya yang mengeras. Ana mendesah, dan keduanya mulai bercinta lagi dan kali ini lebih dalam dari sebelumnya. Hati mereka benar-benar bersatu dalam gerakan erotis yang penuh cinta dan tanpa jarak. Yang membawa keduanya seakan terbang melayang dan enggan untuk berpijak kembali di bumi.

Anastasia Lee ( One Heart  One Love  One Destiny )Where stories live. Discover now