Chapter 3 : Mungkinkah Kebetulan

7.6K 493 35
                                    


Pete POV

Aku dalam perjalanan ke kampus, entah kenapa aku merasa lebih bersemangat pagi ini untuk berangkat, berbeda dengan kemarin-kemarin, aku bahkan tidak tau kenapa bibirku tidak berhenti tersenyum sejak bagun tidur. Ingatannya selalu tertuju pada wajah Ae, yah pemuda yg menolongnya kemarin. Ia pun bingung.

Tanpa aku sadari ia telah berada di lapangan bola, lagi.. kemarin kalau tidak salah ia menelepon kapten club bolanya, berarti bukan kah iya anak Club Bola, tp untuk apa kau disini Pete, apakah kau sudah gila, sejujurnya ia berharap ia bertemu dengan Ae tp apakah itu mungkin?? Mksdnya kemarin hanya kebetulan, apakah iya berharap kebetulan yg lain kali ini??

" Hey siapa yg parkir disini?? Apakah semua orang kaya selalu begitu? " ucap sebuah suara membuyarkan lamunan Pete, ia pun menoleh.

"Hey anak muda apakah ini mobilmu??" tanya satpam tersebut.

"Krap... ini mobilku" Jawab Pete sembari mendekat.

"Apakah kau tidak melihat tanda dilarang parkir disana" ucap satpam itu sembari menunjuk tanpa dilarang parkir yg tdk jauh dr mobil pete berhenti.

" Maaf krap, aku tdk tau ada tanda tersebut.." jawab pete.

"Tidak tau, atau tidak mau tau??!!" jawab satpam itu ketus.

" Apakah karena kau kaya punya mobil bagus jadi bisa seenaknya saja memakirkan mobilmu hah" lanjut satpam itu masih dengan nada ketus bahkan sedikit meninggi, Pete memilih diam, ia tidak tau harus menjawab apa, ia sadar memang itu salahnya karena tidak memperhatikan rambu tersebut, ia hanya fokus pada Ae saja tadi.

"Heyy Pak, ia sudah meminta maaf tadi, dan mengapa jika ia kaya, anda tidak berhak mengatakan semua itu padanya, anda cukup memberitahunya dan ia tinggal memindahkan mobilnya, lalu selesai masalahnya" tiba-tiba Ae datang dan mengatakan hal tersebut

Pete cukup terkejut tidak menyangka akan bertemu Ae saat ini terlebih dalam keadaan seperti ini.

"Dan kau koon chai, lain kali lebih perhatikan rambu saat berkendara, dan jgn parkir disini lagi, kau mengerti" ujar Ae secara membelikan badannya ke arahku.

"krap... aku akan lebih berhati-hati" jawab ku, yah ia di marahi lagi oleh Ae, sama seperti kemarin, dan masih sama, tdk ada nama kemarahan di dlmnya,ia melihat ke kawatiran di mata Ae,, benarkah Ae mengkawatirkannya?? Ouh sepertinya kau berhalusinasi Pete.

Ae POV

Ae tengah asik lari pagi saat ia tiba-tiba mendengar keributan tak jauh dari tempatnya,. Terlebih ia terkejut karena mengenali sosok itu,Pete... sosok yg sejak kemarin selalu melintas di kepalanya. ia mendengar apa yg satpam itu katakan, ia pun menengahi tak ingin masalah di depannya berlarut-larut, ia sdh melihat wajah pete yg memucat, mgkn ia terkejut karena satpam itu memarahinya tiba-tiba, dan kurasa memang ucapan satpam itu sedikit keterlaluan.

" ooh pete kenapa setiap aku bertemu denganmu kau selalu dalam masalah hah" ucap Ae setelah satpam itu pergi

" terimaksih Ai Ae,, dan... aku juga minta maaf.."

"ee..eer... sudahlah tidak apa-apa aku kan tidak sedang memarahimu, oia apakah kau sdh sarapan??" tanya Ae

Pete hanya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan.

"kalo begitu maukah kau sarapan bersama, ehm.,, tapi aku blm mandi bisakah kau menunggu di perkiran IC? " tanya ku

"aah.. Ae akan menjempuku disana?" tanya Pete tak percaya, ku lihat dia tersenyum.

01. My Hero ( Love By chance) ENDWhere stories live. Discover now