Chapter 18 : Kebetulan.. MENAHAN (NC-)

8.1K 394 50
                                    

Sorry for Typo,. fast update

all is AE POV yah,. happy Reading

AE POV

Saat ini pikiran ku seakan kusut, aku bahkan menyalahkan cuaca panas, Aroma parfume tuan muda itu memenuhi rongga penciumanku, aneh sekali... bahkan bau badan pete tidak buruk,.. bau itu malah membuatku merasakan yg lain.

Pujiannya padaku beberapa saat lalu membuatku malu, aku tidak pernah mendapat pujian dr siapapun, dan itu tak masalah aku tidak pernah menuntut apapun dari sekitarku. Tapi sejak bertemu pete, banyak hal yg berubah dariku. Tidak.. bukan sesuatu yg buruk,. Hanya saja aku tidak menyadarinya, bahwa pete dapat mempengaruhi sedemikian rupa.

Rasa canggung kurasakan saat ini diperparah dengan pemikiran ku yg memalukan, berada disini, di kamarku, berdua dengan pete , udara yg panas, dengan pete yg merona bukankah itu kombinasi yg berbahaya.. benar.. berbahaya sampai aku tidak sadar bahwa bibirku sudah menempel di bibirnya yg sejak td terlihat mengundangku, rasa manis itu membuatku memejamkan mata menikmatinya berusaha menahan sebisaku untuk tidak berbuat lebih dari ini, tp semua itu runtuh saat aku mendengar erangan dari pria manis di bawahku,. Dan asal kalian tau bahkan penolakan pete tadi tidak membuatku mereda.

(tau nih Ae,,, kalau ada yg liat gmn? Pete udh memperingatkan lho,,, dasar Ae mesum!!, Oke lanjutkan Ae, kupas udangnya, abaikan mimin yg sedang mengintip di balik pintu :P )

"Aahh Aeee~... " Sial!! Ini salahmu pete, aku semakin hilang akal, aku pun mulai melumat bibirnya memperdalam ciuman kami..

"Kamu benar-benar imut pete...." Bisikku padanya. Gairahku makin terpacu saat melihat pete tidak berdaya,. Eksperisnya membuat iblis dalam diriku muncul,. Aku makin berani menyentuhnya, mencium lehernya yg putih, mengesap wanginya yg selalu membuatku gila, mencium telinganya yg selalu imut saat merona, aku beralih menatapnya, aku terpana, tatapan sayu pete padaku membuatku tidak bisa mundur lagi,.

"Jangan menatapku seperti itu pete..." ucapku dengan seduktif, aku mengecup matanya,. Hasratku menuntun jemariku menyusup ke bawah pakaian nya, meraba semua yg terlewati,. Hingga aku terhenti disana, aku meremasnya pelan..

"Ahhhhh... Ae~~"

"Ae.. bagaimana,,, kalau ada yg datang dan.. melihat kita" aku mengabaikan nya aku tidak bisa lg berpikir. Alih alih menghentikannya aku malah menciumnya kembali,melumat habis bibirnya. Saat ini aku hanya ingin melihat ekpresi pete, desahannya, rona merahnya, debaran nya, aku ingin melihatnya mendesah di bawahku, Aku gila.... Aku tidak bisa berhenti.,

"Aeee,,, ahhh" erang pete di sela ciuman panas kami, kurasakan tubuh pete menegang,. Akupun sedikit melepas memberi ruang untuk pete menghirup oksigen yg kurasa mulai habis saat melihat wajahnya yg memerah sempurna, aku memandangnya tp aku terkejut untuk yg kedua kalinya,tatapan pete berubah, tatapan itu membuat rasa bersalah mulai melanda pikiranku... apakah aku terlalu memaksanya? Apa pete menjadi takut padaku? Terlihat sedikit ketakutan dimatanya, aku pun berusaha menahan diriku dan menarik tanganku dari tubuhnya.

"Maaf pete, membuatmu takut ,,,aku tidak akan melakukan lebih jauh dari ini...." Ku usap air matanya yg terlihat akan menetes... aku menyesal, sesaat tadi pertama kalinya aku tidak ingin bersikap lembut padanya saat menyentuhnya, tapi air mata dan tatapan itu menyadarkan ku, mungkin aku berlebihan dan terlalu terburu-buru. Aku hendak bangkit tapi....

"Ae... aku tidak,,,"

"Huh??" aku bingung,. Pete menahan tanganku dengan erat.

"Aku tidak takut padamu Ae..." kurasakan suara pete bergetar saat mengatakannya, perlahan ia bangun dan menatapku dan berkata dengan suara yg menurutku itu sangat manis dan menggoda...

01. My Hero ( Love By chance) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang