3:: New Life

4.3K 220 8
                                    


Author POV

Keluarga Linsker itu nampak bahagia saat makan malam kali ini. Jika biasanya Alex, anak satu satunya, jarang sekali pulang ke rumah, kini datang dan ikut makan malam bersama. Suasana yang biasanya hening dan juga mencekam, kini berubah menjadi suasana riang penuh kebahagiaan. Semua ini karena kembalinya Alexandra Nathali Linsker yang kini menjadi Aleandra Rose.

"Kamu mau tambah lagi Ale?" Tanya Irwan, kepala keluarga Linsker. Dia sangat bahagia saat mengetahui bahwa Alexa, anaknya yang sekarang menjadi Aleandra, masih hidup dan telah kembali.

"Sudah kenyang dad, lagi pula sudah dua kali Ale nambah." Aleandra terkekeh pelan melihat keantusiasan mommy, daddy, dan kakak tercintanya.

"Masakan mommy enak kan? Nggak sia sia mommy masak serius banget." Ucap Sandra sambil menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.

"Enak banget." Sahut Irwan, Alex, dan Aleandra bersamaan. Setelah itu mereka terkekeh pelan.

"Selama ini daddy nggak pernah tahu wajah Aleandra Rose. Ternyata kamu lah Aleandra Rose. Andai daddy tahu wajah kamu, mungkin sudah dari dulu kita bersama." Ucap Irwan tiba tiba sambil menatap sendu Aleandra. Sandra yang berada disampingnya mengelus punggung Irwan lembut.

"Its okay dad, lagi pula Ale belum siap kembali saat itu." Balas Aleandra sambil tersenyum tipis.

"Tapi kenapa kamu nggak mau pulang? Kamu nggak tahu kalau kita menderita banget?" Tanya Alex dengan kesan tidak sukanya. Aleandra hanya terdiam, lalu tersenyum lebih lebar.

"Ale buta selama 2 tahun setelah kecelakaan itu. Ale depresi, dan Elisa adalah psikeater Ale. Selain itu Ale juga lupa ingatan, semuanya masih kabur. Jadi, Ale sama sekali belum siap." Jelas Aleandra sambil memalingkan pandangannya ke arah makanan yang masih tersisa sedikit di piringnya.

"A-apa?" Lirih Sandra tidak percaya. Dia sudah tahu jika Aleandra memang lupa ingatan. Tapi depresi dan buta selama 2 tahun? Sandra tidak tahu sama sekali. Apa lagi Alex dan Irwan yang memang belum mengetahui apa apa. Bahkan sekarang mereka merasakan emosi tersendiri.

"Kenapa Elisa nggak kasih tau ke kita?! Astaga selama ini kita tidak sejauh yang daddy bayangkan." Ucap Irwan tidak percaya.

"Jadi itu alasannya mata kamu... Beda?"

"Elisa nggak salah dad, ini kemauan Ale. Ale sama sekali belum siap dan nggak mau kembali. You are right, Lex. This is not my eyes." Aleandra berucap dengan nada sendu. Jujur dia merindukan mata biru gelapnya.

"Astaga kenapa kamu selalu menderita?!" Ucap Alex frustasi. Kenapa adiknya ini selalu menderita? Adiknya sudah pergi jauh dari masalahnya di masa lalu, namun Aleandra masih saja tetap menderita. Miris sekali bukan?

"Takdir yang membawa Ale kepada luka, dan luka membuat Ale menjadi lebih kuat." Aleandra tersenyum hangat sambil menatap Alex.

****

Alex menatap datar ke arah tiga orang yang duduk di hadapannya. Reza Putra Airlangga, sahabat dekatnya. Di sebelahnya ada Devira Safira Airlangga, istri Reza sekaligus sahabat Aleandra di kehidupan lamanya. Juga ada Kendi Jaze Darmanto, saudara jauhnya yang kini menjadi salah satu CEO Collins Corp.

"Lo ngapain sih Lex? Suruh kita ke sini, tapi lo diem aja." Kesal Devira. Astaga, dia sudah memiliki anak berusia satu tahun yang dia tinggal di rumah bersama para pelayan. Dan nyatanya Alex membuang buang waktu seperti ini.

"Aku-kamu, sayang." Peringat Reza kepada istrinya. Dia memang berusaha mengubah cara bicara istrinya. Entahlah, agak berbeda rasanya jika masih menggunakan logat remaja disaat usia mereka sudah dewasa.

Her Old Pain (COMPLETED)Where stories live. Discover now