24:: Karma is Real

2.2K 116 13
                                    

Author POV

"Ada apa Rani?" Nathan bertanya kepada Rani, sekretarisnya yang baru saja menelponnya.

"Perusahaan sedang kacau, Sir. Rival kita baru saja mengumumkan jika mereka akan meluncurkan produk barunya."

"Lalu apa masalahnya Rani?!"

"Produk yang akan mereka luncurkan adalah produk yang sama dengan produk yang akan kita luncurkan."

Ucapan sekretarisnya itu bagaikan bom atom untuk Nathan. Bagaimana bisa?

Seharusnya masalah ini tidak muncul di saat dirinya juga sedang kacau. Sungguh, ini akan membuatnya tertekan.

"Adakan meeting penting besok pagi, Rani. Usahakan semuanya datang!"

"Yes sir."

****

Nathan keluar dari kantornya dengan wajah letih dan gusar. Masalah kantor yang tengah ia hadapi kali ini bukan masalah biasa.

Rivalnya itu berhasil mencuri ide perusahaannya. Dan akibat dari masalah itu adalah banyak perusahaan perusahaan yang bekerjasama dengannya, mulai tidak percaya dengan perusahaannya itu.

Nathan bisa rugi total jika tidak segera menyelesaikan masalah ini.

"Ada apa kau kemari, Hen?" Nathan menyerngit bingung saat melihat Hen, orang kepercayaannya, berdiri di samping mobilnya terparkir.

Tidak biasanya orang kepercayaannya itu kemari.

"Ada hal yang ingin saya sampaikan, Sir. Saya juga baru saja ada urusan di sekitar kantor anda, jadi saya sempatkan kemari."

"Katakan, ada apa?"

"Pengawal pribadi tuan muda Rio mengatakan jika miss Rose sempat menemui tuan muda saat sehari sebelum beliau menghilang."

Nathan terkejut bukan main. Apakah Rio tahu mengenai hilangnya Aleandra? Apakah Rio tahu kemana Aleandra pergi?

Banyak sekali pertanyaan pertanyaan yang muncul di kepala Nathan. Membuat pria itu semakin merasa pusing dengan masalah masalah yang ia hadapi.

"Kita pulang sekarang. Kau yang menyetir, Hen. Aku lelah."

"Yes sir."

****

"Jangan pegang Rio, tante!" Rio berteriak tidak suka saat Sia berusaha sok dekat dengannya dengan berusaha menggandeng tangannya.

Kenapa Sia bisa masuk ke rumahnya sih? Batin Rio tidak suka.

"Kamu itu kenapa nggak sopan banget sih sama tante? Tante ini kan calon mama kamu!" Sia balas berteriak kesal. Bocah kecil pengganggu ini selalu saja menolaknya.

"Tante itu nggak bakal jadi mama Rio! Mama Ale yang jadi mama Rio!" Meskipun Aleandra memintanya untuk sopan dengan orang yang lebih tua, Rio tidak akan menghiraukannya jika dengan Sia.

"Aleandra Aleandra Aleandra terus! Apa bagusnya jalang itu hah?!" Sia berucap kasar, seolah Rio bukan anak kecil yang layak mendengarkan kata 'jalang'.

"Mama Ale lebih baik dari pada tante!"

"Diam kamu bocah tengik!" Dengan kasar Sia mendorong tubuh kecil Rio hingga terjatuh.

Rio meringis kesakitan, namun tidak menangis. Matanya menatap Sia tajam, hampir sama seperti tatapan mata Nathan jika sedang marah. Meskipun Rio bukan anak kandung Nathan, Rio banyak meniru ciri khas seorang Nathan. Seperti tatapan tajamnya sekarang.

"Kenapa harus Aleandra hah?! Dia tidak ada bagus bagusnya!"

Sia maju selangkah mendekati Rio. Dengan kasar wanita itu mencengkram lengan Rio. Rio semakin meringis dan berteriak memanggil pengawal pribadinya.

Her Old Pain (COMPLETED)Where stories live. Discover now