32:: Her Savior

1.8K 107 14
                                    


Author POV

Alex menyerngitkan dahinya saat melihat sebuah ruangan yang pintunya sedikit terbuka. Lalu matanya menyipit saat dirinya berhasil mengintip bahwa ada seseorang di sana tergeletak dengan darah yang tercecer. Karena penasaran, Alex mencoba masuk ke dalam ruangan itu dengan perlahan.

Dan jantung Alex nyaris berhenti berdetak saat tiba tiba sebuah pisau terhunus ke arah kepalanya. Ralat, nyaris terhunus.

Wajah Alex berubah pias saat menyadari bahwa dirinya hampir saja meninggalkan dunia ini. Bahkan pisau itu hanya berjarak 1 cm dengan kepalanya. Namun Alex semakin dibuat terkejut saat baru menyadari bahwa orang yang baru saja akan membunuhnya itu adalah Aleandra, adiknya. 

"Di sini Alex. Aku menemukan Aleandra. Nat, tunggu aku di posisi mu. Tolong amankan keadaan." Alex berucap dengan suara bergetar. Tentu saja ia syok saat dirinya nyaris mati di tangan adiknya sendiri.

Aleandra yang juga terkejut pun segera menurunkan pisaunya, lalu menyimpannya. Tangan Aleandra bergetar sejenak. Dia nyaris membunuh Alex! Kakaknya sendiri! Tentu saja mereka sama sama syok.

"Alex, im sorry. Aku nggak--" Belum sempat Aleandra meminta maaf, Alex segera memeluknya erat. Astaga, dia begitu mengkawatirkan keadaan Aleandra! Namun tiba tiba Alex merasakan jika badan Aleandra bergetar hebat. Apa yang terjadi dengan Aleandra? Pikirnya.

"Aku, aku tidak bersalah kan Lex? Kematian Aurel, bukan salah ku kan?"

Alex terdiam karena terkejut. Kenapa tiba tiba Aleandra teringat dengan Aurel? 

Oh sial! Alex tahu siapa dalang di balik semua ini. Mike Xavier! Tapi seharusnya pria itu masih mendekam di penjara nukan? Tapi Alex yakin, jika dalang di balik semua ini memang MIke Xavier! Pria yang menggunakan kepintarannya untuk hal licik itu pasti bisa dengan mudah mengelabui para polisi.

"Ale. Look at me Ale!" Alex melepaskan pelukan mereka, lalu mengarahkan tatapan mata Aleandra ke arahnya.

"Kamu tidak bersalah! Kamu tidak tahu apa apa! Kamu bukan pembunuh. Mengerti?" Alex mengusap air mata yang masih saja mengalir di pipi tirus Aleandra. Masih dengan tangisannya, Aleandra mengangguk mengiyakan. Jika tadi tidak ada yang menenangkannya, maka sekarang ada karena Alex. Hatinya pun sedikit mulai lebih tenang.

"Sudah jangan menangis lagi. Sekarang kita harus segera pergi, oke? Di sini tidak aman."

Setelah melihat Aleandra mengangguk, Alex segera menarik tangan Aleandra untuk pergi dari ruangan itu. Mereka harus segera menuju ke posisi Nathan untuk melanjutkan rencana selanjutnya.

"Alex, yang lainnya sudah berkumpul! Cepat lah!" Suara Nathan terdengar di telinga Alex. Dengan segera ia percepat langkahnya. Hingga mereka berhasil menemukan Nathan dengan para anak buah mereka yang tengah membasmi para musuh.

"Awas Lex!" Nathan berteriak saat seseorang hendak menusuk Alex dengan sebuah pisau. Namun urung karena pria itu telah lebih dulu gugur karena Aleandra. 

The strong Aleandra is back!

"Let's do the next step!!!" Nathan berteriak keras, memberi aba aba kepada para anak buahnya dan juga Alex. 

"Hei, beri tahu aku rencana kalian!" Aleandra yang tidak mengetahui apapun tentang rencana mereka pun segera bertanya kepada Nathan yang tiba tiba ada di sebelahnya. Nathan pun menoleh ke arahnya sambil tersenyum manis, membuat Aleandra tertegun sesaat. Bahkan Nathan masih sempat sempatnya menggenggam erat tangannya saat mereka masih harus melawan para musuh.

"I need to tell you that i'm wondering about you so much." Nathan memukul seseorang yang berniat memukul Aleandra dari belakang. Tidak ada yang boleh menyakiti miliknya!

Her Old Pain (COMPLETED)Where stories live. Discover now