9:: Histerisnya Aleandra

3.8K 189 5
                                    

Rasa benci yang tidak jelas ini menenggelamkan ku. Ulurkan tangan mu, angkat aku. Selamatkan aku dari pusaran dendam.

-Kata hati Aleandra yang paling dalam-

Author POV

Nathan mengusap wajahnya kasar. Di pangkuannya terdapat Rio yang tertidur lelap sekali. Mereka sama sama merasa kawatir pada Aleandra. Suhu badan Aleandra cukup tinggi, dan wanita itu tengah tertidur setelah meminum obat.

Hati Nathan resah sekali entah karena apa. Apa dia memang benar benar mulai memiliki rasa kepada Aleandra? Hati Nathan seolah berteriak ya namun egonya berteriak sebaliknya. Menurut egonya dia masih mencintai Alexa, dan tidak akan mencintai  wanita lain selain Alexa. Aneh memang. Tapi tunggu...

Alexandra, Aleandra...

Nama mereka mirip! Jantung Nathan berdetak cepat sekali saat menyadari sesuatu. Kenapa dia baru bisa menyadarinya sekarang? Dalam hatinya dia semakin berharap bahwa Aleandra benar benar Alexa. Sepertinya dia harus kembali menyelidiki kematian Alexa dan identitas asli Aleandra. Dengan lebih teliti tentunya.

Ponsel Nathan bergetar, menandakan sebuah panggilan masuk. Dengan malas Nathan mengangkatnya.

"Ya?"

"Apa yang kamu lakukan di penthouse adik ku?!"

"Wowo... Keep calm Lex. Aku tidak melakukan hal hal jahat pada adik mu."

"Aku akan ke sana bersama Jessi. Dan sebaiknya kamu bersiaplah pergi dari sana!"

Alex memutus panggilan tersebut. Nathan tersenyum miring. Pergi katanya? Nope, dia akan pergi dengan keinginannya sendiri. Lagi pula bukan Alex tuan Rumahnya.

Nathan membaringkan Rio di sebuah sofa berukuran besar. Cukup untuk tempat Rio tidur sementara. Lalu Nathan masuk ke kamar Aleandra. Sebelumnya dia mengetuk pintu kamar Aleandra. Saat masuk pun Nathan dapat melihat wajah pucat Aleandra yang menggigil kedinginan. Padahal selimut yang sangat tebal sudah menyelimuti dirinya.

Nathan duduk di pinggir ranjang Aleandra. Matanya terus menatap wajah Aleandra. Cantik, sangat cantik, dan hal itu mampu membuat jantung Nathan berdetak cepat. Dia rasa dia memiliki sedikit rasa kepada Aleandra. Entahlah, dia masih harus memastikan apakah Aleandra adalah Alexa. Karena sejujurnya Nathan masih mencintai Alexa.

Aneh bukan, mencintai seseorang yang dikabarkan sudah meninggal dunia. Namun mungkin karena cinta Nathan yang terlalu besar kepada Alexa. Ditambah dengan penyesalan luar biasa yang masih menghantui dirinya.

Nathan terkejut saat menyadari bahwa dirinya sudah melamun lama. Matanya melirik wajah Aleandra yang dipenuhi keringat dingin, kepala wanita itu menoleh kesana kemari dengan mata terpejam. Nathan rasa Aleandra sedang bermimpi buruk.

"AAAAAAAAAA!" Aleandra memekik nyaring, membuat Nathan terkejut. Apa yang dimimpikan oleh Aleandra? Nathan mengguncangkan badan Aleandra, bermaksud membangunkan wanita itu.

"Ale, Ale. Hei, wake up!" 

Lagi lagi Aleandra memekik sangat nyaring, dan kali ini lebih keras lagi. Tangannya yang semula diam, kini menyentuh pipinya sambil meringis kesakitan, seolah dia baru saja ditampar seseorang.

Ditampar? Nathan melirik tangan kanannya. Tangan ini pernah menampar pipi Alexa sebelumnya.

Tiba tiba Nathan merasakan tubuhnya didorong kuat sekali. Hampir saja dia terjatuh jika tidak segera menyeimbangkan tubuhnya. Aleandra terduduk dengan raut wajah ketakutan.

"Pergi!" Teriak Aleandra keras, membuat Nathan kembali dibuat terkejut. Apa yang terjadi dengan Aleandra?

"Ale--"

Her Old Pain (COMPLETED)Where stories live. Discover now