13: Know The Feeling

3.1K 159 8
                                    

Author POV

"Kenapa harus kamu yang pergi? Bisa kan jika Jack yang mewakili mu?"

"Ini proyek besar kak."

"Tapi kenapa harus dengan Nathan?!"

"Karena memang dari awal perusahaan kita bekerja sama. Dari sebelum aku lahir."

"Ale..." Alex geram dengan Aleandra, begitu pula Aleandra yang geram pada Alex.

Nanti malam dia akan berangkat ke Makassar bersama Nathan. Tentu saja untuk memantau proyek besar yang ada di Makassar. Dan sejak Alex mengetahui hal itu, Alex terus saja mengomel tidak terima. Karena memang Alex tidak suka jika Aleandra berdekatan dengan Nathan, Orang yang pernah menyakiti adiknya.

"Aku ikut!"

"Big no!"

"Kenapa?"

Aleandra menatap Alex sinis. Kenapa katanya? Justru seharusnya Aleandra yang bertanya kenapa. Batin Aleandra berteriak keras, merasa frustasi dan bingung dengan respon Alex. Dan karena sikap Alex ini, Aleandra menjadi yakin bahwa Nathan pernah menyakitinya dulu hingga Alex terlihat tidak suka pada Nathan. Alex juga terlalu protektif padanya jika hal itu bersangkutan dengan Nathan.

"Kenapa kata mu? Justru aku yang tanya begitu. Kenapa kamu begitu panik padahal aku pergi bersama rekan kerja kita yang sudah sejak dulu dulu sekali?"

Skak mat! Ucapan menantang Aleandra seolah membungkam Alex erat. Wajah pria itu bahkan berubah datar sekali.

Masih sama seperti Aleandra yang dulu, pintar sekali berbicara.

"Sudah aku bilang dia pria brengsek." Ucap Alex sinis. Aleandra mulai jengah dengan sikap kakaknya yang seperti ini. Terlalu posesif dan mengekang dirinya.

"Alex, jangan terlalu mengekang ku seolah kamu yang paling benar di sini." Sinis Aleandra. Lalu Aleandra meninggalkan Alex yang masih setia memasang wajah datarnya.

****

Aleandra dan Nathan sudah berada di pesawat sejak 15 menit yang lalu. Dan mereka hanya berdiam diri, bingung ingin membicarakan apa. Aleandra berpikir, mungkin dia harus mencari topik pembicaraan agar mereka semakin dekat. Ya, semakin dekat hingga tidak menutup kemungkinan bahwa Nathan akan jatuh kepadanya.

"Emmm, kenapa Rio tidak kamu ajak?" Nathan menoleh ke arah Aleandra. Dalam hati dia bersyukur karena Aleandra yang memulai pembicaraan terlebih dahulu.

"Di sana pasti kita akan sibuk, aku takut Rio kurang diperhatikan. Lagi pula dia masih harus sekolah."

"Ah, iya juga."

"Lalu bagaimana dengan kekasih mu? Tidak kamu ajak?" Sebenarnya Nathan malas sekali bertanya tentang Christian. Hanya saja ada rasa penasaran kenapa Aleandra tidak mengajak kekasihnya itu. Nathan akan senang sekali jika jawaban Aleandra adalah karena mereka sudah putus.

Aleandra terdiam sejenak. Dia seolah telah melupakan bahwa Christian adalah kekasihnya. Karena sudah dua hari ini mereka tidak bertemu atau pun berkomunikasi. Aleandra rasa saat dia sampai di Makassar, dia akan menghubungi Christian.

"Dia sedang sibuk dengan pekerjaannya. Lagi pula aku tidak ingin menganggu dia." Jawab Aleandra dengan kebohongan.

"Ya, tipe laki laki gila kerja."

"Sama dengan mu kan? Rio pernah bercerita jika kamu adalah pria gila kerja."

Nathan tersenyum malu. Dalam hati dia merutuki Rio yang menjelek jelekkannya pada Aleandra. Astaga anaknya itu. Tapi dia sadar jika itu kenyataan dan ini semua juga salahnya.

Her Old Pain (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang