25:: Six Month

2.3K 115 8
                                    


Author POV

6 bulan kemudian
London, Inggris.

Aleandra menatap tajam lawannya yang kini sudah tergeletak kehabisan tenaga. Tidak hanya Aleandra, lawannya yang kini tergeletak pun menatap tajam dirinya. Nafas mereka sama sama terengah karena kelelahan.

Pergulatan mereka barusan sungguh menghabiskan waktu dan tenaga yang cukup banyak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pergulatan mereka barusan sungguh menghabiskan waktu dan tenaga yang cukup banyak. Karena mereka selalu seri. Hanya saja, kini Aleandra yang menang.

"Damn you, sister. Punggung ku serasa mau retak!" Alex, lawan Aleandra yang tadinya tergeletak kelelahan, kini mulai berdiri. Tangannya secara tiba tiba menarik telinga Aleandra, membuat wanita itu terkejut.

"Lex, lepaskan! Astaga, kamu kira aku anak kecil?!" Aleandra berseru marah. Setelah itu, ia memukul lengan Alex keras.

"Once again, damn you sister! Aku datang kemari untuk melepas rindu dengan mu, bukan merindukan pukulan mu!" Alex berseru kesal.

Setelah 6 bulan lamanya, adik kembarnya itu cenderung berubah menjadi lebih kasar. Alex sudah yakin, pasti ada alasan di balik Aleandra yang lebih kasar. Dan Alex tahu sekali alasannya.

Dia butuh pelampiasan

"Kamu melamun! Mau aku pukul supaya kamu sadar?" Lihat? Adiknya ini menjadi lebih kasar.

"Kemana Ale yang lemah lembut?"

Alex berjalan menujur sebuah kursi untuk ia duduki. Aleandra juga menghampiri Alex sambil melempar sebuah botol minum pada Alex. Dengan cekatan pria itu menangkap botol minum yang Aleandra lempar.

"Kenapa Jessi tidak kamu ajak Lex? Aku merindukannya." Keluh Aleandra. Karena di sini dia sama sekali tidak ada teman, kecuali Ken.

"Sebenarnya aku ingin sekali mengajaknya kemari sekalian berlibur. Tapi kau tahu kan seperti apa seorang wanita jika sedang mengidam?" Alex mengerutkan dahinya tidak suka.

Karena istrinya sekarang suka sekali mengancamnya dengan mengatas namakan kehamilannya.

Enam bulan lalu, Alex melamar Jessi di London saat mereka mengunjungi Aleandra. Dan dua bulan setelahnya, lebih tepatnya empat bulan yang lalu, mereka telah resmi menjadi sepasang suami istri.

Dan kedua insan itu bertambah bahagia saat mengetahui bahwa Jessi tengah mengandung sebuah janin yang baru berusia enam minggu.

"Ah, aku tidak sabar untuk melihat anak kalian lahir."

Alex mendelik ke arah Aleandra. Ia yakin jika Aleandra akan menguasai anaknya nanti bersama Jessi. Tentu saja hal itu akan terjadi, mengingat Aleandra paling suka dengan anak anak.

"No! Buat saja anak mu sendiri. Mangkannya, cari sana calon suami!"

"Damn you brother!"

Her Old Pain (COMPLETED)Where stories live. Discover now