Kim Namjoon : He's In Love

2.9K 451 27
                                    

Dualism
.
.
.

Aku tak menyangka bahwa seorang pria bisa membuatku begitu penasaran padanya.

Awalnya kupikir kami hanya akan melewatkan satu malam untuk bercinta, dan setelah itu kembali menjalani kehidupan masing-masing dan menganggap apa yang terjadi malam itu hanya untuk memenuhi hasrat biologis masing-masing saja.

Tapi aku salah. Aku bahkan sudah merindukannya saat terbangun dari tidurku. Dan sialnya pria itu sudah menghilang tanpa berpamitan pada teman tidurnya. Yaitu aku. Hanya satu petunjuk yang ditinggalkan pria itu, yaitu namanya, Seokjung. Hanya itu.

Aku sempat meminta Jongin untuk memberiku data dan foto dari semua pria bernama Seokjung dikota ini.

Mulai dari Park Seokjung, Min Seokjung, Yoon Seokjung, Anh Seokjung, dan lainnya. Tak satupun data dan foto dari yang Jongin kirimkan padaku cocok dengan Seokjung yang malam itu kutemui. Apa ia saat itu menggunakan nama palsu?
.
.
.
.
.
.
.
.
Penelusuranku terhadap pria bernama Seokjung membuatku malas pergi ke klub. Sekalipun aku pergi kesana, itu karena aku berharap bisa bertemu dengannya lagi. Beberapa wanita seksi yang kutemui bahkan tidak bisa lagi menggugahku.

Terkadang rasanya aneh sekali melihat aku yang seperti ini. Tapi, aku memiliki pekerjaan yang harus kulakukan dan tak bisa ku lalaikan.

Seperti saat aku harus menghadiri rapat di SuHo Company. Aku tetap harus tampil profesional. Untuk saat ini, aku harus mengesampingkan mengenai pria itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat sampai di SuHo Company, seorang pria pendek menyambutku. Lalu ia mengajakku berkeliling semacam tur untuk tamu. Si pendek itu terus saja mengoceh mengenai spot-spot dikantornya. Apa atasannya memerintahkannya untuk pamer padaku? Sejujurnya aku bosan sekali sehingga hanya bisa menanggapi seadanya.

Terakhir pria itu mengajak untuk melihat bagian pemasaran dimana pihakku dan perusahaan ini akan mengadakan rapat.

Dan sepertinya dewi fortuna sedang berada dipihakku. Aku hampir lelah karena mencari keberadaan Seokjung. Tapi ternyata aku menemukannya disini. Hah, ternyata dia karyawan perusahaan besar. Dia bahkan terlihat lebih atraktif dengan setelan kerja yang dipakainya. Dan aku mulai membayangkan jika bisa melucuti pakaian kerjanya itu.

Namun hal aneh terjadi saat aku menghampirinya. Pria itu bertingkah seperti ia tak mengenalku. Tak mengingatku.

Pria pendek yang tadi bersamaku menyebutnya sunbaenim. Sepertinya dia salah seorang yang punya wewenang disini. Menarik. Ternyata dia orang terpelajar.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pria itu mengajakku bicara di dalam ruang rapat. Dan entah kenapa wajahnya terlihat begitu pucat.

"Maaf Tuan Kim, sepertinya ada kesalahan disini." Ucap pria itu lirih. Ia bahkan beberapa kali mengintip keluar ruangan seakan takut ada seseorang yang akan mendengar percakapan kami. "Apapun yang terjadi antara kalian... Ah, maksudku kita, kapanpun itu, tolong lupakanlah. Kecuali dia... maksudku aku mencuri sesuatu darimu, bisakah kita menyelesaikannya secara baik-baik?"

Aku mengernyit heran. Apa yang sebenarnya ia bicarakan?

Aku tak bisa menjawab apapun karena tiba-tiba saja otakku blank. Aku tidak mengerti apa yang dibicarakannya. Jadi aku bingung harus menjawab apa.

"Karena anda diam saja, aku anggap urusan kita sudah selesai. Permisi." Ucapnya. Lalu berlalu meninggalkanku.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selama rapat aku tak sedikitpun mengendurkan tatapanku padanya. Huh, aku tidak peduli dia bilang apa tadi. Melupakannya? Dipikirnya sedang berurusan dengan siapa dia? Aku bukan orang yang mudah, bung.

Aku tahu ia menyadari aku memperhatikannya, sehingga ia hanya menunduk dan melihat si pembicara. Oh, dan si pendek itu ternyata sedari tadi juga menatapku, dan kulihat sepertinya dia tidak suka aku memperhatikan sunbae-nya. Apa dia menyukainya?

Dualism [ NAMJIN ] [ End ]Where stories live. Discover now