Min Yoongi : Guy Sitter

2K 322 11
                                    

Dualism
.
.
.

Min Yoongi melangkahkan tungkainya keluar dari lift untuk menuju unit apartemen Seokjin. Namun pikirannya masih mengembara kala mengingat kejadian demi kejadian yang dialami oleh sahabatnya itu.

Sekalipun seorang sahabat, Yoongi masih merasa keputusan Seokjin untuk memberitahukan kondisinya pada orang lain bukanlah hal yang tepat. Tapi Yoongi-pun tak bisa sebegitunya menahan Seokjin. Yoongi tahu Seokjin tertekan, dan pemuda itu pasti tak bisa memikirkan apapun saat ini.

Kenyataan bahwa kini Seokjin menjalin hubungan dengan Kim Namjoon adalah sesuatu yang tidak disukainya. Jujur saja. Sekalipun bukan hubungan sewajarnya, karena pada dasarnya Seokjung-lah yang menjalin hubungan dengan Kim Namjoon. Tapi Seokjin pasti akan- mau tak mau terhubung dengan Kim Namjoon dalam masalah ini.

Sejak pertemuan pertama, Yoongi tahu bahwa ia tak menyukai Kim Namjoon. Ada sesuatu dalam pria tinggi itu yang menurut Yoongi tidak pantas jika harus disandingkan dengan sahabatnya yang menurutnya masih murni itu. Tentu tidak lagi setelah Seokjung menggunakan tubuh sahabatnya untuk berkelana ke sana ke mari tidur dengan pria ini dan itu. Tapi bagi Yoongi, Seokjin tetaplah Seokjin. Persetan dengan Seokjung si pencari masalah itu.

Yoongi pernah sedikit menyelidiki mengenai Kim Namjoon melalui internet. Yoongi akui ia cukup kagum dengan semua pencapaian yang dimiliki Kim Namjoon. Fakta bahwa nama dan profil Kim Namjoon dapat ia temukan dengan mudah di mesin pencarian merupakan sesuatu yang pastinya akan menyebabkannya berkata "Wow". Namun, ternyata ada hal lain yang Yoongi temukan di sana yang lagi-lagi membuatnya bergumam Wow.

Beberapa foto terpampang jelas di monitor. Kim Namjoon keluar dari klub dengan wanita satu dan wanita-wanita lain di foto berikutnya. Yoongi tak menyangka bahwa paparazzi di negara ini cukup tertarik pada kehidupan konglomerat sama halnya seperti mereka tertarik mengeruk informasi para selebriti.

Informasi itu cukup bagi Yoongi untuk menyimpulkan bahwa Kim Namjoon bukanlah pria baik yang pantas untuk Seokjin. Jika saja Seokjin dan Seokjung merupakan dua orang dengan dua tubuh yang berbeda, maka ia akan biarkan Seokjung menjalin hubungan dengan Kim Namjoon. Karena mereka setipe.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Shit!" Yoongi menyumpah kala netranya menangkap gelagat dua pria di depan pintu apartemen Seokjin yang tengah saling pandang dengan tatapan yang memancarkan nafsu di dalamnya. Dengan sekali lihat saja Yoongi tahu bahwa itu bukanlah Seokjin sahabatnya. Itu artinya kini Seokjung sedang mengambil alih tubuh Seokjin. Dan pria satunya itu merupakan Kim Namjoon.

Yoongi melihat keduanya memasuki apartemen Seokjin, dan Yoongi tak akan membiarkannya. Jika mereka mau melakukan hal cabul, Yoongi akan pastikan bahwa keduanya tak akan pernah bisa melakukan hal itu di dalam apartemen Seokjin selama ia masih hidup. Tempat tinggal Seokjin bagi Yoongi sama halnya dengan tempat suci yang tak pantas untuk digunakan melakukan hal-hal semacam itu. Yah, walau nyatanya Seokjin pernah mabuk-mabukan di sana, tapi ia melakukannya sendirian.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kau bukan Seokjin." Ucap Yoongi sengit pada Seokjung setelah berhasil mengusir keluar Kim Namjoon dari tempat tinggal Seokjin.

Yoongi dapat melihat Seokjung menyeringai padanya, lalu tertawa sarkas seolah mengejeknya.

"Sungguh teman yang setia."

"Di mana Seokjin?" Ia mulai jengah.

"Kau bertanya seolah aku menyembunyikannya di suatu tempat. Pikirmu, memang bisa ke mana lagi dia saat aku keluar?" Seokjung menjawab dengan nada sebal. Ia lalu beralih untuk mendudukkan diri di sofa, mencoba untuk tidak terlalu mempedulikan Yoongi.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pagi sudah menjelang. Namun Yoongi dan Seokjung masih membuka mata mereka dengan duduk saling berhadapan di ruang tengah dengan masing-masing memegang secangkir kopi. Bagi siapapun yang melihat pasti akan mengira bahwa mereka sedang melakukan kontes menatap.

Dualism [ NAMJIN ] [ End ]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora