Chapter 14 : Olimpiade

801 80 4
                                    

Hari ini, hari yang ditunggu-tunggu semua orang. Hari dimana Salma bisa membiayai operasi ibunya. Orang tua Salma juga sudah datang. 

"Tes, oke semuanya. Hari ini kita akan menyaksikan Olimpiade Matematika 2018!" Riuh tepuk tangan mengiringi.

"Para peserta, saya akan jelaskan peraturannya. Disini sudah disediakan tombol, jika kalian tahu jawabannya tekan saja."

"Di sini akan ada 3 babak. Babak pertama, poinnya 10. Siapa yang paling cepat, dia yang akan dapat. Oke kita mulai, sekarang!"

Setelah melewati beberapa babak, Salma dan Ulfa berhasil masuk ke final. Saat ini mereka sedang beristirahat.

"Gue gugup banget nih, gimana kalo kita kalah?" cemas Ulfa.

Kayla menatap cemas. "Jangankan lu, gue aja yang cuma nonton greget liatnya."

Salma menghampiri kedua orang tuanya, dan memegang tangan mereka.

"Yah, bu, doain Salma ya? Biar bantu biaya operasi ibu."

"Pasti nak, ayah bakal selalu doain kamu."

"Makasih yah." Pandangan Salma beralih ke teman-temannya.

"Aku juga butuh semangat dari kalian."

"Insya Allah, kita selalu semangatin dan doain kamu."

"Udah sana cepetan, nanti keburu mulai finalnya." perintah Kayla.

Mereka berdua segera kembali menuju panggung. Salma benar-benar takut saat ini.

Ulfa memegang tangannya. "Hei, gak usah takut. Kalo takut, liat ibu lu yang ada disana. Dia pasti berharap anaknya bisa, jangan gugup. Oke."

Salma tersenyum. "Makasih ya, Fa."

"Baiklah, semuanya. Kita akan menyaksikan final dari Olimpiade ini. Beri tepuk tangan kepada mereka!"

"Baik, apa kalian sudah siap?" tanya MC itu.

"Ya, kami sudah siap."

Mereka bekerja sama dengan sangat baik, namun sekarang skornya seri. Hingga juri memutuskan untuk membuat soal tambahan.

"Tampaknya kalian bersaing dengan sangat ketat ya? Ini soal penentuan siapapun yang menjawabnya dengan benar akan menjadi pemenangnya."

"Oke, kita mulai. Harga tiket kelas 1 pada Piala Presiden 2018 adalah Rp 500.000. Panitia menyediakan 8 baris kursi untuk kelas 1 dengan rincian pada baris pertama terdapat 8 kursi, baris kedua 10 kursi, baris ketiga 12 kursi dan seterusnya. Jika kursi terisi semua pada kelas tersebut, maka berapa pendapatan yang didapat dari kelas 1?"

Salma dan Ulfa sedang berusaha menghitung. Sementara tim lawan sudah memencet tombol duluan.

"Jawabannya, Rp8.000.000." jawab mereka.

"Salah, coba kalian hitung lagi dengan benar!"

Kali ini, Salma memencet tombolnya. "Hasilnya, Rp6.000.000."

Semua yang berada disana tampak tegang menunggu keputusan juri. Bahkan Kayla dan Naila sudah berpegangan tangan sejak tadi.

Salah satu juri menjawab, "Ya, jawaban kalian benar."

Salma langsung menangis bahagia, sementara Kayla dan Naila menatap bahagia sambil tersenyum.

"Ya, kita sudah mendapatkan juaranya! Salma dan Ulfa perwakilan dari SMA Nusa Jaya!" Semuanya pun bertepuk tangan.

"Ini hadiahnya, uang tunai sebesar 20.000.000 rupiah, juga mendali untuk kalian. Semoga kedepannya kalian bisa semakin berprestasi." ucap juri itu sambil memasangkan mendali kepada mereka.

"Amin, terima kasih." Ulfa menatap Salma yang saat ini masih menangis.

"Apa yang ingin kalian sampaikan  kali ini?" MC memberikan mic nya kepada Salma.

"Sebelumnya aku bersyukur kepada Allah karena-Nya lah aku bisa sampai disini. Aku ingin berterima kasih kepada ayah dan ibu, berkat doa mereka juga aku bisa mendapat ini semua. Dan juga kepada sahabat-sahabatku, mereka memberikanku semangat ketika aku takut." Lalu Salma memberikan mic itu kepada Ulfa.

"Aku tak tau harus mulai darimana, tapi yang jelas aku sangat bahagia saat ini. Dan, uang ini akan kuberikan sepenuhnya kepada Salma." Salma menatap Ulfa tak percaya.

"Aku tau, ibu Salma menderita stroke. Karena itulah, Salma berjuang sampai saat ini agar bisa membiayai operasi ibunya. Ia juga mengajarkanku apa arti pertemanan yang sesungguhnya. Hanya itu yang ingin aku sampaikan."

Salma langsung memeluk Ulfa bahagia, lalu Salma menghampiri kedua orang tuanya dan memeluknya.

"Bu, uang ini aku kasih buat ibu. Ibu seneng gak? Semoga ibu bisa sembuh ya?" Ibu Salma mengangguk sambil menangis bahagia.

"Amin, ayah bangga sama kamu." Ayah Salma ikut memeluk mereka.

Naila memandangi mereka. "Alhamdulillah ya Kay, aku seneng banget liat mereka. Semoga Allah selalu menjaga keluarga kecil ini, Amin."

"Amin." sahut Kayla.

***

Ucapkan Alhamdulillah saat kamu bisa duduk bersama dengan keluarga. Karena ada seseorang di luar sana yang ingin sekali berkumpul bersama dengan keluarganya.






Sahabat Dunia Akhirat [SUDAH TERBIT] ✔Where stories live. Discover now