Chapter 25 : Starlight Band

577 49 20
                                    

Chapter ini bakal panjang gaes, semoga kalian puas bacanya ya 😄❤

***

"Makasih, kak!" ujar anak itu ketika diberi makanan oleh Fanny.

Fanny tersenyum. "Sama-sama."

Kali ini, keempat sahabat kita sedang membagikan makanan kepada para pengamen di jalan setelah pulang sekolah. Juga anak-anak pengamen yang kenal dengan Fanny dulu.

"Makasih loh, Kay. Udah mau bantuin dana buat makanan anak-anak ini," ucap Fanny.

"Sama-sama, lagian bukan gue. Mama gue yang mau bantu biaya, itung-itung pahala katanya," balas Kayla.

"Fan," panggil Naila.

"Hm?"

"Kamu selama ini bantuin mereka make dana siapa?" tanyanya.

"Ya, paling gue nabung dulu pake uang jajan gue. Terus gak tentu, pulang sekolah gue kesini. Entah bagi-bagi uang atau makanan. Itu juga seadanya, tergantung duit gue," jawab Fanny.

"Terus alasan kamu mau bantu anak-anak itu kenapa?" tanya Salma.

"Ya, gue ngerasa kasian aja. Mereka udah ditinggal sejak anak-anak, dan harus ngamen di usia segini."

Naila menepuk bahu Fanny. "Dari awal aku tau, kamu emang punya hati yang baik."

Matahari mulai terbenam, menandakan malam akan segera tiba.

"Weh, udah mau maghrib nih! Shalat maghrib dulu aja yuk, baru pulang," ajak Salma.

"Gue tau masjid di deket sini, kesana aja," ucap Fanny.

Ketiga temannya mengangguk dan mengikuti langkah Fanny.

Benar saja, tak jauh dari sana ada masjid. Tampak beberapa bapak-bapak sudah bersiap bahkan sebelum adzan dikumandangkan. Setelah itu seorang dari mereka berdiri dan meraih mic untuk mengumandangkan adzan.

Mereka menaruh tas mereka di sana dan segera mengambil wudhu.

Setelah berwudhu, mereka mengambil dan memakai mukena lalu duduk untuk menunggu shalat berjamaah dimulai.

Qamat terdengar, pertanda shalat berjamaah akan segera dimulai. Para makmum pun ikut berdiri, begitu juga dengan mereka.

Skip setelah shalat berjamaah...

Mereka keluar dari masjid dan memakai sepatu kembali.

"Makasih ya gaes, udah mau ikut gue bantuin anak-anak itu," ucap Fanny sambil memakai sepatunya.

"Sama-sama, kita juga seneng kok bisa bantu kamu. Ya kan?" ujar Naila.

Kayla dan Salma mengangguk.

Naila beranjak dan mengambil sepedanya. "Yaudah, aku duluan ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab mereka.

"Yaudah, yuk pulang juga!" ajak Fanny.

Mereka pun berpisah dan pulang menuju ke rumah masing-masing.

***

Salma membuka pintu rumahnya. "Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam," jawab ayahnya.

Sekarang ibunya Salma sudah bisa berbicara dengan lancar bahkan sudah bisa beraktivitas seperti biasa.

"Gimana tadi bakti sosialnya?" tanya Ayahnya.

Salma duduk di kursi tamu. "Alhamdulillah, Yah. Lancar kok, Salma seneng liat anak-anak tadi bahagia."

"Alhamdulillah kalo kayak gitu," balas Ayahnya.

Sahabat Dunia Akhirat [SUDAH TERBIT] ✔Where stories live. Discover now