Materi 109 Keislaman Umar bin Khattab

1K 120 0
                                    

🌴🐪🐪🌴🌴🐪🐪🌴

🔻ONE DAY ONE SIROH🔻

🔶MATERI 109 JILID 4🔶

🎀Keislaman Umar bin Khattab🎀

Berdentum-dentum pintu Darul Arqam diketuk Umar. Sebelum membuka pintu, seorang sahabat mengintip keluar dan terkejut, seperti baru mengalami mimpi buruk.
"Pengetuk pintu adalah Umar bin Khattab!" desisnya panik kepada Rasulullah  dan orang-orang di dalam, "Dia datang dengan pedang terhunus!"

Hamzah bin Abdul Muthalib berdiri dan berkata tenang. "Biarkan saja dia masuk. Jika dia datang dengan maksud baik, kita sambut dengan baik. Namun, jika dia datang dengan maksud jahat, kita bunuh saja dia dengan pedangnya"

Setelah berkata begitu, tangan Hamzah bergerak meraba gagang pedangnya. Suasana tambah mencekam ketika pintu dibuka. Namun, Umar tidak juga masuk, ia tetap berdiri dengan sikap garang di depan pintu.

Sahabat fillahku, melihat itu, Rasulullah  pun berdiri dan berjalan cepat menghampiri Umar. Dengan kecepatan yang bahkan tidak terduga oleh Umar sendiri, tangan Rasulullah  yang mulia bergerak dan mencengkeram leher baju Umar dengan kuat.

Dengan suara tegas yang tidak bisa dibantah, Rasulullah  berkata, "Wahai Umar! Dengan maksud apa engkau datang? Demi Allah, aku tidak akan melihat engkau berhenti dengan sikap dan tindakanmu terhadap kami hingga Allah menurunkan bencana untukmu"

Kerongkongan Umar tersekat karena begitu terkejut. Kesombongannya runtuh, bahkan rasa takut menguasainya. Dengan suara lirih ia berkata " Wahai Rasulullah....... "

Semua orang di Darul Arqam tercengang. Mereka lebih tercengang lagi mendengar Umar bin Khattab, sang Singa Quraisy, melanjutkan kata-katanya,"Aku datang kepadamu untuk beriman kepada Allah dan Utusan-Nya"

Rasulullah  melepaskan cengkeramannya dan berkata penuh rasa syukur, "Subhanallah ....."

Takbir Hamzah membahana. Pada bulan Dzulhijjah tahun keenam kenabian itu, Umar bin Khattab, Sahabat berperang dan teman minumnya, menjadi saudara seiman. Hati mereka terikat dalam tali yang tidak bisa putus lagi sampai ke akhirat. Dengan kegembiraan yang tiada tara, Rasulullah  mengusap dada Umar dan  agar sahabat barunya itu tetap dalam keimanan.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya.....
In syaa Allah 😊

📝Catatan Tambahan📝

🏵Al Qur'an bukan Kata-kata Nabi🏵

Umar bin Khattab diam-diam datang ke rumah Rasulullah  pada tengah malam dan mendengar Rasulullah  membaca Al Qur'an. Umar berkata dalam hati, "Kalau ini bukan ucapan tukang tenung, ini pasti ucapan Muhammad, bukan Firman Tuhan." Namun, sesegera itu juga, Rasulullah SAW membaca Surah Al Haqqah ayat 43: "Ia (Al Qur'an) adalah wahyu yang diturunkan dari Tuhan seluruh alam."

📔Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 4📔

🔶MATERI 109 JILID 4🔶

💎☄💎☄💎☄💎☄💎

Sirah Nabawiyah Jilid 4Onde histórias criam vida. Descubra agora