Materi 110 Surat Thohaa

1K 111 2
                                    

🌴🐪🐪🌴🌴🐪🐪🌴

🖌ONE DAY ONE SIROH🖌

🌾MATERI 110 JILID 4🌾

Sahabat fillahku,  mohon maaf atas terlewatnya materi Surat Thohaa yang seharusnya di share sebelum materi Keislaman Umar bin Khattab.

Mari kita simak bersama kelanjutan sirohnya ya 😊

📜SURAT THOHAA📜

Namun, Umar tidak bisa melawan rasa sayang kepada adiknya. Amarahnya padam seperti api terguyur hujan. Ia duduk. Ditatapnya wajah sang adik dalam-dalam, disesalinya luka akibat tamparannya tadi.

"Perlihatkan lembaran-lembaran yang tadi yang kalian baca agar aku tahu apa yang Muhammad bawa, "pinta Umar.

"Kami khawatir engkau merampas lembaran-lembaran itu."

"Tidak perlu takut,perlihatkanlah.Aku bersumpah akan mengembalikannya."

Saat itu, timbul harapan di hati Fatimah agar kakaknya memeluk Islam.

"Kakak engkau adalah penyembah berhala, karena itu engkau kotor. Sesungguhnya, lembaran ini tidak boleh disentuh kecuali orang yang suci."

Tanpa berkata lagi, Umar berdiri lalu mandi. Setelah itu ia kembali dan membaca lembaran-lembaran yang berisi surat Thohaa. Umar terus mwmbaca sebagian besar lembaran-lembaran tadi, lalu berhenti. Tangannya terkulai. Matanya sayu. Dikembalikannya lembaran-lembaran tadi ke tangan Fatimah. Dengan rasa heran dan penuh harap, Fatimah memerhatikan wajah kakaknya. Kemudian di dengarnya Umar mendesah. "Alangkah bagus dan agung kata-kata ini."

Seolah mendadak matahari yang benderang muncul dari balik awan. Khattab bin Al Arat segera keluar dari persembunyiannya.

"Wahai Umar!" serunya meluap-luap, "aku sungguh berharap mudah-mudahan Allah mengistimewakan dirimu. Kemarin kudengar Rasulullah SAW berdoa, "Ya Allah! kuatkanlah Islam dari dua Umar, Abu Jahal bin 'Amr bin Hisyam atau Umar bin Khattab!"

Mendengar itu, Umar segera bangkit dan bergegas menuju Darul Arqam. Namun, tangannya masih menghunus pedang dan wajahnya seperti singa padang pasir yang siap bertarung.

Kita lanjutkan besok ya kisahnya...Insya Allah 😊

📝Catatan Tambahan📝

⚜Al Qur'an Bukan Mantra Sihir⚜

Ketika diam-diam mendengarkan Rasulullah SAW membaca Al Qur'an pada malam hari, Umar terpesona. Namun, ia berkata dalam hati, "Kalau ini bukan syair, ini pasti perkataan penyihir." Namun sesat kemudian, Rasulullah SAW membaca surat Al Haqqoh ayat 42.
"Dan bukan pula perkataan tukang tenung, sedikit sekali kamu mengambil pelajaran darinya."

📗Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku Jilid 4📗

🌾MATERI 110 JILID 4🌾

🌻🍃🌻🍃🌻🍃🌻🍃🌻

Sirah Nabawiyah Jilid 4Where stories live. Discover now