Faedah (25) Meraih Kebahagiaan Dengan Ilmu (1)

102 8 0
                                    

🌸🌿🌿🌸

_(Bagian Pertama)_

Setiap orang berusaha mendapatkan kebahagiaan. Dan kebahagiaan itu adalah hakekat yang dicari oleh semua orang. Baik orang beriman atau orang kafir, yang baik atau orang tidak baik, orang kaya atau orang miskin, semua menginginkan kebahagiaan. Tetapi mereka berbeda cara di dalam mendapatkan kebahagiaan tersebut.

Ada yang melihat kebahagiaan itu adalah usaha memperbanyak harta, dan yang lain melihat kebahagiaan itu bisa didapatkan dengan cara mencari status sosial di masyarakat, ada pula yang berusaha meninggikan jabatannya, atau yang lainnya.

Sebenarnya kebahagiaan yang kita sebutkan diatas adalah bagian dari sebuah kebahagiaan bukan kebahagiaan yang sebenarnya karena itu adalah kebahagiaan yang tergantung dengan waktu. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

فَلا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلا أَوْلادُهُمْ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ 

“Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir” (QS. At Taubah: 55)

Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga berfirman,

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

“Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (QS. Ali Imran: 185).

Demikianlah kebahagiaan harta, anak, jabatan, dan semisalnya dari kebahagiaan sementara. Karena kebahagiaan tersebut bisa saja hilang atau bahkan bisa menjadi sesuatu yang menyiksa kita di dunia maupun di akhirat.

Seorang penyair berkata:
“Aku tidak melihat kebahagiaan itu dengan mengumpul harta, tetapi orang yang bertaqwa itulah orang yang bahagia. Bukanlah orang bahagia itu adalah orang yang dibahagiakan oleh dunianya. Karena sungguh orang bahagia itu adalah orang selamat dari api neraka”

Maka tidak ada kebahagiaan yang lebih besar dari kebahagiaan ilmu yang bermanfaat dan amal yang shaleh yang akan dirasakan di dunia, alam barzah dan akhirat. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS. An Nahl: 97)

✍ Ustadz Bambang Abu Ubaidillah Hafizhahullah

〰〰〰

↪ Reposted by Sahabat Fillah

Love Islam [Kumpulan Faedah] Where stories live. Discover now