70. Faedah Pagi | Yang Halal Bukan Yang Begaji Besar

43 4 0
                                    

🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

‎بــــــــــــــسم اللّــــــــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم

Assalamualaikum ...

Sabtu, 06 Dzulka'dah 1441H/ 27 Juni 2020M

┏━━❃❀❃━❃❀❃━┓
   Kajian Pagi
┗━━❃❀❃━❃❀❃━┛

Pegawai, Pengusaha, Atau Freelancer. Bukan Yang Terbaik, Tetapi Yang Terbaik Adalah Yang Kerja Dengan Jalan Yang HALAL, Tidak Mesti Bergaji Besar

Ada yang pernah bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

‎أَىُّ الْكَسْبِ أَطْيَبُ قَالَ  عَمَلُ الرَّجُلِ بِيَدِهِ وَكُلُّ بَيْعٍ مَبْرُورٍ

“Wahai Rasulullah, mata pencaharian (kasb) apakah yang paling baik?” Beliau bersabda, “Pekerjaan seorang laki-laki dengan tangannya sendiri dan setiap jual beli yang mabrur (diberkahi).” (HR. Ahmad 4: 141, Hasan Lighoirihi)

Kasb yang dimaksud dalam hadits di atas adalah usaha atau pekerjaan mencari rizki.

Asy Syaibani mengatakan bahwa kasb adalah mencari harta dengan menempuh sebab yang halal. Sedangkan kasb thoyyib, maksudnya adalah usaha yang berkah atau halal. Sehingga pertanyaan dalam hadits di atas dimaksudkan ‘manakah pekerjaan yang paling diberkahi?’

Kita dapat mengambil pelajaran penting bahwa para sahabat tidak bertanya manakah pekerjaan yang paling banyak penghasilannya. Namun yang mereka tanya adalah manakah yang paling thoyyib (diberkahi). Sehingga dari sini kita dapat tahu bahwa tujuan dalam mencari rizki adalah mencari yang paling berkah, bukan mencari manakah yang menghasilkan paling banyak. Karena penghasilan yang banyak belum tentu barokah. Demikian penjelasan berharga dari Syaikh ‘Abdullah bin Sholih Al Fauzan dalam Minhatul ‘Allam, 6:10.

Yang mau jadi pengusaha, silakan.
Yang mau jadi pegawai, silakan.
Yang mau jadi freelance, silakan.

Kata Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam: ihrish 'ala maa yanfa'uk, bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat untukmu (HR. Muslim)

Jadi siapa yang mau jadi pengusaha yah monggo. Yang mau jadi pegawai juga dipersilakan. Yang terbaik adalah yang bermanfaat untuknya. Ada orang yang ingin buka usaha, namun selalu gagal. Tetapi ketika disarankan kerja di perusahaan, malah berhasil dan jadi orang sukses. Jadi disesuaikan dengan kondisi orang masing-masing. Tidak perlu saling mencela satu dan lainnya, malah seharusnya muslim yang satu dan lainnya saling mendukung.

‎اللَّهُمَّ اكْفِنَا بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنَا بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

[Allahummak-finaa bi halaalika ‘an haroomika, wa agh-ninaa bi fadh-lika ‘amman siwaak]

"Ya Allah, limpahkanlah kecukupan kepada kami dengan rizqi-Mu yang halal dari memakan harta yang Engkau haramkan, dan cukupkanlah kami dengan kemurahan-Mu dari mengharapkan uluran tangan selain-Mu.” (HR. Tirmidzi no. 3563 dan Ahmad 1: 153, hadits hasan)

📝 Muhammad Abduh Tuasikal
Pengasuh Rumaysho

Love Islam [Kumpulan Faedah] Where stories live. Discover now