di antar alvaro

528 25 1
                                    

Di lain tempat gibran benar-benar di buat prustasi karna syaqillah.Sampai-sampai dia seperti orang gila yang mondar mandir kesana kemari.

"gib lo Kenapa sih".ucap bayu teman satu tim basket gibran.

"gue lagi bingung".ucap gibran.

"lo Kenapa sih gib cerita".ucap devano.

"adik gue ahhh shittt".ucap gibran.

"adik lo kenapa".ucap geral

"hah syaqillah,dia kenapa".ucap reno.

"astaga syaqillah kenapa gib".ucap raynando.

"bebep gue kenapa gib,kenapa dia kenapa".ucap revaldi histeris.

"gue takut dia kenapa kenapa di perpustakaan sendirian,gue mau antar dia balik tapi gue masih bingung kita aja belum selesai rapat".ucap gibran sambil menjambak rambut nya prustasi.

Mereka semua yang melihat itu merasa kasihan,dan perlu kalian ketahui betapa berharganya syaqillah bagi nya.

Sampai sampai syaqillah di perpustakaan sendirian saja gibran sudah sangat khawatir takut adiknya itu kenapa kenapa.

"gue mau cabut duluan tapi gue kapten basket disini shit lah".ucap gibran.

Baru saja dari beberapa orang di ruangan itu ingin bicara namun kalah lebih cepat oleh alvaro.

"biar gue aja yang antar syaqillah balik, dia di perpustakaan kan".ucap alvaro yang langsung pergi lagi.

"tuh anak ya datang kita ga tau, eh pas kita tau langsung pergi gitu aja".ucap bayu.

"namanya juga Alvaro ya jangan heran".ucap raynando.

"baru gue mau bilang makasih eh dia dah cabut duluan".ucap gibran yang menggeleng-gelangkan kepalanya.

"gimana sekarang udah tenang kan adik lo ada yang nganter".ucap devano meledek.

"sedikit,lo tau sendirikan syaqillah kalau udah ketemu Alvaro gimana".ucap gibran sambil tertawa.

Dan mereka semua pun ikut tertawa,mereka membayangkan gimana saat ini syaqillah dan Alvaro.

Alvaro berjalan menyusuri kordir sekolah menuju perpustakaan.

Sampai di perpustakaan dia tersenyum karna ternyata anasya masih ada disana.

Bahkan dia sedikit tertawa karna melihat sikap gadis itu,dia sedang bersin bersin saat ini.

Mungkin karna ac di perpustakaan sangat dingin, dan cuaca pun kurang mendukung.

Sambil menghampiri syaqillah dia berucap."dingin ya".ucap Alvaro yang Mengagetkan syaqillah.

"lo kok lo ada disini".ucap syaqillah kaget sambil bersin.

"haaaaatchiii....
"haaaaaat... Chii...
"haattchii.....

"nih pakai dingin kan pasti sampai bersin bersin begitu".ucap alvaro yang memberikan sebuah jaketnya.

"ga mau".ucap syaqillah ketus.

"hidung nya udah merah gitu masih aja bandel".ucap alvaro.

Baru saja syaqillah ingin mengatakan sesuatu namun dia sudah bersin bersin terlebih dahulu.

" ga uss...ha.. Haaaaatttchiiiiiiiii... hatchi... i... i... i... i...
Haaaaatttchiiiiiiiii... hatchi... Ga usah".ucapan nya setelah bersin.

"bandel banget kalau di bilangin".ucap Alvaro Sambil memakai kan jaketnya ke tubuh syaqillah.

Untungnya syaqillah tidak berontak,biasanya dia akan marah jika Alvaro mencoba mendekati dirinya.

Namun kenapa sekarang tidak, Apakah syaqillah sudah mencair hatinya,atau masih akan tetap sama.

"yuk gue antar balik".ucap Alvaro yang langsung menggenggam tangan syaqillah.

Setelah itu syaqillah nurut saja karna saat ini kepala sudah benar benar pusing dan saat ini dia hanya ingin segara sampai dirumah.

Saat sudah sampai di sebuah parkiran alvaro langsung membuka kan pintu mobilnya untuk syaqillah.

Dan setelah syaqillah naik,alvaro pun juga naik ke mobilnya.

Lalu dia langsung menyalakan mesin mobilnya,di dalam mobil mereka berdua nampak diam-diaman saja.

Sampai akhirnya alvaro lah yang membuka percakapan terlebih dahulu.

"kenapa tadi ga susul gibran ke ruangan nya aja".ucap Alvaro sambil melirik kearah syaqillah.

"keras kepala banget sih jadi orang,kalau ada yang nyulik gimana".lanjutnya.

"apaansih lo".ucapnya ketus.

"judes nya masih aja belum hilang".ucap alvaro sambil tersenyum.

Namun yang di ajak bicara malah mengabaikan nya saja.

"qilla...
"syaqillah".ucap Alvaro yang hanya di abaikan.

"apa sih var".ucap syaqillah ketus.

"apa apa var,ga denger sekali lagi coba".ucap alvaro antusias.

"dasar cowo gila".ucap syaqillah ketus.

"aku gila karna terlalu cinta sama kamu qilla".ucapnya.

"mending lo nyetir yang bener,liat tuh jalanan".ucapnya sangat ketus.

"iya aku udah liat,malah sambil liatiin bidadari di samping aku".ucap alvaro menggoda syaqillah.

Namun yang di perlakukan seperti itu menatap nya jijik,setelah itu mereka berdua kembali diam lagi.

Saat sudah sampai dirumah syaqillah alvaro buru-buru turun membuka kan pintu mobilnya buat anasya.

Tapi syaqillah terlebih dahulu sudah membuka dan langsung turun.

"nih jaket lo".ucap syaqillah sambil memberikan jaket yang tadi alvaro pinjamkan untuk nya.

"pegang aja,ga usah di balikin anggap aja kenang-kenangan  kalau kita pernah pulang bareng".ucap alvaro tersenyum tulus kepada syaqillah.

"gue masih ada perlu jadi gue langsung pamit ya,hati hati lo dirumah jangan keluar lagi soalnya takut hujannya gede lagi".lanjutnya.

"iya,terus jaket lo".ucap syaqillah.

"dibilang buat lo,buat kenang kenangan syaqillah sayang".ucap alvaro.

"kalau gitu gue langsung cabut ya bye syaqillah,langsung istirahat ya".ucapnya sambil mengacak-ngacakan rambut syaqillah dan setelah itu alvaro kembali menaiki mobilnya dan meninggalkan anasya.

syaqillah sedikit tercengang dengan perlakuan alvaro,dia sedikit Bingung kenapa dia tidak menolak semua perlakuan Alvaro kepadanya.

Padahal biasanya dia selalu marah jika Alvaro mencoba mendekati nya,tapi sekarang kenapa tidak.

Entahlah dia juga merasa aneh pada dirinya.setelah itu syaqillah masuk dan bergegas menuju kamarnya.

ALSYAWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu