penyelamat

459 18 0
                                    

syaqillah terus berjalan mencari adara,verzia,dan lisa namun hasilnya nihil.

Semakin dia menyusuri hutan semakin dia terjebak di hutan itu,dengan sisa-sisa tenaga dia terus mencoba berjalan sampai akhirnya.

Bruk~

"aw...".ringisnya yang menahan sakit di lengan sebelah kanannya.

Awalnya dia mencoba untuk tidak menangis namun pertahanan nya runtuh.

Dia menangis tersedu-sedu,dalam hati dia berucap"kak gibran tolong gue kak gue takut,yaallah jika boleh meminta tolong kirimkan seseorang saat ini untuk bantu syaqillah. saat ini syaqillah takut".batinnya sambil menangis.

Di lain tempat adara,verzia,dan lisa lari tergesa-gesa menuju tenda gibran dan teman-temannya.

Sampai di sana dia langsung mengatakan yang sebenarnya sedang terjadi.

"kak gibran".ucap mereka bertiga kompak dan yang di panggil pun menoleh lalu dia berucap.

"kenapa".ucapnya.

"kak syaqillah kak syaqillah".ucap adara panik.

Mendengar nama syaqillah alvaro langsung bangun dan menghampiri adara,lisa dan verzia.

"syaqillah kak,itu syaqillah".ucap verzia dengan nada yang ingin menangis.

"syaqillah kenapa".ucap gibran dan Alvaro bersamaan.

"syaqillah hiks hiks syaqillah".ucap adara sambil menangis.

"kak maafin kita bertiga kak,kita emang ga becus buat jagaiin syaqillah".lanjutnya sambil menangis.

"maksud lo apaan sih,kalau ngomong yang jelas".ucap gibran emosi.

"kak sebelumnya kita minta maaf,jadi gini kak syaqillah.... ".ucap verzia dan mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya sedang terjadi.

Belum selesai verzia bercerita Alvaro terlebih dahulu langsung bergegas berlari menuju tempat itu untuk mencari anasya.

"kenapa bisa sih. Lo Bertiga gimana sih kenapa ga becus banget jagaiin adik gue".ucap nya penuh emosi.

"gib udah gib,mending sekarang kita susul Alvaro dan cari adik lo gib".ucap devano.

"iya gib ada benarnya juga kata devano,mending sekarang kita susul alvaro dan fokus cari syaqillah".ucap geral.

"oke,revaldi tugas lo jagaiin mereka bertiga disini,terus devano sama geral ikut gue".ucap devano.

Setelah itu mereka bertiga langsung bergegas mencari anasya.

Lain hal nya dengan Alvaro yang sudah duluan mencari anasya.

Alvaro terus menyusuri hutan dan sambil berteriak."syaqillah,lo dimana sih qill".teriak Alvaro.

"qilla woii...
"syaqillah... Lo dimana sih,plis jangan bikin gue khawatir".lanjutnya prustasi.

Alvaro terus berjalan menyusuri hutan untuk mencari anasya,dengan sisa-sisa tenaga dia kembali berteriak.

"syaqillah lo dimana sih
"plis jangan bikin gue merasa tersiksa kaya gini".ucapnya prustasi sambil menjambak rambut nya sendiri.

"syaqillah woi,lo dimana".teriaknya kembali namun yang di cari tidak ada tanda-tanda ada dirinya sedikit pun.

Dengan langkah tertatih-tatih alvaro terus saja berjalan menyusuri hutan tersebut.

Sampai suatu ketika dia mendengar suara seseorang menangis,buru-buru alvaro berlari ke arah suara itu.

"tolong siapapun tolong gue,gue bener-bener takut
Hiks...hiks...hiks..."
Teriaknya sambil menangis.

"syaqillah".ucapnya yang langsung memeluk anasya.

"qilla lo ga apa-apakan".lanjutnya sambil menangkup kedua pipi syaqillah dan kembali memeluk dirinya.

"var ken-apaa lo bisa disini".ucap syaqillah.

"pas tadi adara sama verzia cerita kalau lo hilang,gue langsung buru-buru kesini cari lo".ucapnya sambil menatap syaqillah lalu dia berucap kembali.

"gue takut kalau lo kenapa-kenapa,gue takut kehilangan lo dan gue ga siap".ucapnya gemetaran.

Sambil menyeka air matanya anasya berucap"varo,makasih udah tolongin gue, makasih udah jadi penyelamat disaat gue dalam Keadaan bahaya".ucapnya yang langsung memeluk Alvaro.

setelah mereka melepaskan pelukannya,baik syaqillah dan Alvaro mereka saling menatap satu sama lain.

"ke-ken-napa lo liatiin g-gue kaya gitu".ucap syaqillah kikuk.

"ga apa-apa,gue cuma lagi bersyukur aja soalnya bisa nemuiin lo".ucap Alvaro.

"varo,sekali lagi makasih".ucap syaqillah tersenyum.

"cantik".ucapnya jujur.

"aa-apaansih".ucapnya kikuk.

Tapi alvaro malah tertawa melihat tingkah syaqillah yang menurut nya sangat mengemaskan.

"hm Alvaro,kita mau disini terus sampai besok apa".ucap syaqillah.

"ga apa-apa kan berdua sama. Kamu".ucapnya meledek.

"steven Alvaro Alexander gue serius".ucapnya dengan nada agak sedikit meninggi.

"bahkan gue lebih serius dari kamu syaqillah nathalia frisca althar sayang".ucap Alvaro meledek.

"eh".ucap syaqillah yang pipinya sudah sedikit memerah akibat perkataan alvaro

"ternyata cewe jutek bisa blushing juga ya".ucap Alvaro.

"alvaro...
"rese banget sih lo".ucapnya kesal sambil memukul-mukul badan Alvaro.

"hahaha
"maaf deh maaf".ucap Alvaro.

"yauda yuk balik ke tenda soalnya kasihan sama orang-orang yang khawatir sama lo apalagi gibran".

"tapi kalau lo masih mau berduaan sama gue disini sih ga masalah".lanjut nya yang langsung dapat pelototan dari anasya.

Tapi Alvaro hanya tersenyum saja,saat syaqillah ingin berdiri tiba-tiba dia.

"aw".ringis nya yang hampir mau jatuh,untung saja Alvaro dengan cepat sudah menangkap tubuh syaqillah kalau tidak mungkin dia sudah terjatuh.

Lalu Alvaro berucap."biar gue gendong aja sini".ucapnya yang langsung berjongkok ke arah anasya.

"tap-tapi var gu..e".ucapnya terpotong.

"udah naik ga usah tapi-tapian segala".

Setelah itu syaqillah langsung naik ke punggung Alvaro dan mereka berdua langsung berjalan menyusuri jalanan hutan.

Untungnya saat itu Alvaro memberi sebuah tanda di sekitar jalanan yang dia lewati agar pas alvaro kembali dia tidak tersesat.

ALSYAWhere stories live. Discover now