Chapter 4. Bastard!

149K 5.2K 49
                                    

*tulisan dibawah ini akan aku cantumin di setiap chapter, baca baik-baik ya, jangan di skip! 👇

*tulisan dibawah ini akan aku cantumin di setiap chapter, baca baik-baik ya, jangan di skip! 👇

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

***

Chapter 4. Bastard!

Vanilla berdiri tepat di depan cermin yang menempel di lemari pakaiannya, ia sedang sibuk memilih beberapa setel baju yang 'layak' dikenakan untuk acara ulangtahun Laura malam ini.

Laura adalah teman satu angkatan Vanilla, dan Vanilla akan datang ke acara ulangtahunnya.

Kemarin siang, Vera tidak berhenti membujuk Vanilla hingga Vanilla sangat lelah mendengarkan rengekannya.

Flashback dimulai.

"Ayolah Panili! Kita disana sekedar dateng aja, makan, trus pulang!" bujuk Vera.

"Ishh tapi.."

"Nanti kalo ada Reza dkk kita menghindar aja jauh-jauh," potong Vera. "Lagipula, siapa tau nanti ada dorprize? kan lumayan!" sambungnya.

"Dorprize?! emangnya arisan apa?!" kata Vanilla kesal.

"Lahh siapa tau, si Laura itu orkay banget, kali aja dia mau bagi-bagi rezeki?"

Vanilla berpikir sejenak. Benar juga.

Mungkin saja Laura mengadakan dorprize dengan hadiah yang mahal-mahal. Lumayan, nanti bisa ia jual untuk tambahan tabungan biaya kuliahnya. 

"Kalo gitu, cus!" ucap Vanilla bersemangat.

Flashback selesai.

Vanilla menghela nafasnya pelan, ia akan datang. Hanya demi dorprize itu. Semoga saja ia menang.

Akhirnya Vanilla menemukan satu dress yang menurutnya cukup untuk dikenakan malam ini. Dress ini merupakan hadiah pemberian ibunya.

Ibu Vanilla yang bernama Ferin sudah bercerai dengan ayah Vanilla. Katanya, ia sekarang sudah tinggal dan hidup bersama suami barunya.

Ferin sudah jarang berhubungan atau memberi kabar pada Vanilla. Vanilla sangat merindukannya, ia sangat ingin ikut dengan ibunya, akan tetapi ia tidak bisa, ia harus bersama ayahnya.

Ayah Vanilla sendirian di rumah ini dan tidak mungkin ia meninggalkannya. Vanilla sangat menyayangi ayahnya sebagaimana ia menyayangi ibunya.

Tok tok tok! 

"Vanilla? udah selesai? Vera udah nunggu kamu nih!" ucap ayah Vanilla dari balik pintu kamar.

"Iyaa bentar yah!"

Vanilla baru selesai menggunakan lipstik merah muda yang ia beli saat ada diskon besar-besaran di online shop, kemudian ia merapikan rambutnya sambil bergegas keluar kamar menemui ayahnya dah Vera yang sedang berbincang.

Forced Kiss (END)Where stories live. Discover now