Chapter 17. My Boss Kissed Me, Again

120K 4.2K 43
                                    

Reza dan Vanilla masih saling menatap.

Reza menatap Vanilla dengan senyuman miringnya, sedangkan Vanilla menatap Reza dengan wajah pucat dan lemas.

"Jadi.. kalian udah saling kenal?"

Suara itu membuat mereka berdua tersadar dari lamunan masing-masing.

Diana menghampiri mereka, kemudian menatap mereka secara bergantian.

"Vanilla, perkenalkan ini Reza, putera ibu yang ibu ceritakan padamu, dia lah yang akan menjadi atasan kamu disini."

"Dan Reza, perkenalkan ini Vanilla, dia adalah asisten kamu mulai hari ini, dia yang akan membantumu, menginformasikan padamu segala jadwal yang kamu miliki dan dia akan menamanimu kemanapun kamu pergi."

Vanilla menelan ludahnya mendengar penuturan Diana soal pekerjaannya.

Sesungguhnya ia sudah tahu apa saja yang harus ia lakukan, dan ia tidak keberatan, namun setelah ia tahu bahwa Reza adalah anak dari Bu Diana, ia jadi lemas dan pucat.

Membayangkan dirinya bersama Reza disaat tertentu saja sudah membuatnya pusing, apalagi kalau mereka bersama setiap saat?

Berbeda dengan Vanilla, Reza tersenyum penuh kemenangan mendengar penuturan ibunya soal pekerjaan asistennya itu.

Reza menengok ke arah ibunya dan tersenyum. "Terima kasih ma, untuk asisten barunya."

Reza berucap dengan menekankan kata 'asisten', membuat Vanilla merinding.

Diana bingung melihat pemandangan ini, baru saja tadi Reza mengomel karena ia telah mengutus seorang asisten untuknya, tapi kenapa sekarang Reza malah berterima kasih sambil tersenyum begitu? batin Diana.

"Yasudah kalau gitu.. mama harus pergi sekarang," ucap Diana pada Reza.

"Vanilla, ibu titip Reza ya, tolong sabar-sabarin aja kalau dia suka marah-marah ke kamu," kata Diana pelan saat menghampiri Vanilla.

"I-iya Bu." jawab Vanilla ragu.

Diana akhirnya pergi meninggalkan mereka berdua yang masih saling menghadap.

Pintu sudah tertutup, Reza dan Vanilla yang berada di ruangan itu masih terdiam.

Reza masih setia menatap Vanilla tanpa berhenti tersenyum, sedangkan Vanilla menunduk di hadapan Reza sambil memegang erat buku schedule yang ternyata adalah milik Reza.

Vanilla benar-benar tidak tahu harus bagaimana.

"Vanilla, aku pikir aku udah gagal menangkapmu, ternyata.. justru kamu sendiri yang datang padaku," ucap Reza mendekat perlahan, membuat Vanilla semakin menunduk dan ketakutan.

Ia bahkan tidak dapat berpikir dengan baik sekarang.

Reza mendekati Vanilla lalu menarik dagu Vanilla agar gadis itu menatapnya, ia melihat wajah Vanilla yang pucat.

"Jangan takut Vanilla, ini kan hari pertamamu bekerja," kata Reza tepat didepan wajah Vanilla, sangat dekat hingga Vanilla bisa merasakan terpaan nafas Reza di wajahnya

Vanilla bersiap untuk mundur namun terlambat, Reza sudah menarik pinggangnya dan menghilangkan jarak diantara mereka.

Reza semakin mendekatkan wajahnya pada wajah Vanilla, lalu tanpa basa basi ia mencium bibir Vanilla dengan lembut.

Vanilla hanya diam tidak meronta, sepertinya ia masih shock pada kenyataan yang baru saja ia dapatkan.

Keterdiaman Vanilla membuat Reza tersenyum tipis, ia mulai menggerakan bibirnya dan memperdalam ciumannya.

Forced Kiss (END)Where stories live. Discover now