Chapter 9. Reza's Life

138K 4.4K 54
                                    

Satu minggu setelah kejadian di ruang rahasia.

Angin sejuk berhembus cukup kencang pada malam yang dingin.

Seorang laki-laki bertubuh tinggi sedang bersantai di suatu rooftop di tengah kota Bandung, ia bersandar di sofabed berukuran besar.

Kakinya berselonjor ke depan, ia memetik sebuah gitar akustik dengan alunan santai dan menenangkan, sambil menatap ke arah pemandangan kota Bandung di malam hari.

"Za, mabok dulu lah yok." Suara itu menyadarkan Reza dari lamunannya.

Reza menengok ke arah samping, ia melihat dua temannya, Juan dan Naufal yang sedang bersiap pergi sembari mengenakan jaket.

"Gua skip dulu dah, mager," jawab Reza santai lalu kembali memetik gitarnya.

"Yaelah gak asik banget lo, kagak bosen apa lo? Mending cabut, lumayan juga banyak cewek cakep disana," kata Naufal.

"Iyee Za, udah lama kan lu gak bersenang-senang?" tanya Juan sambil menghampiri Reza.

"Ahh anj*ng!" Reza mengumpat lalu meletakkan gitarnya dengan kasar.

Seketika ia mengingat seseorang saat temannya menyebut kata 'cewek cakep.'

"Lahh ngapa ngegas, nj*ng!" sahut Naufal lagi.

"Masih aje lu mikirin si eskrim itu!" kata Juan kesal.

"Hah? eskrim?" tanya Naufal bingung.

"Si Vanilla g*blok."

"Oalah.." jawab Naufal.

"Gua beneran heran! ngapa tu bocah gak ngadu ke siapa-siapa ya?!" ucap Reza tampak frustasi sambil mengingat kejadian beberapa hari lalu.

"Gua lebih heran lagi sama elu, orang mah justru harusnya seneng kalo dia kaga ngadu, jadi lu gak perlu berhadapan lagi sama guru BK!"

"Iyaa gua tau, tapi gua penasaran banget, setau gua si Vanilla tuh bukan cewek murahan yang mau mau aja dipegang cowok, gua yakin tu bocah bahkan belom pernah ngapa-ngapain ama cowok," ucap Reza yakin.

"Ya bagus dong! Berarti dia emang mau ama lu, biasanya juga kan cewek-cewek pada mau Za ama lu, malah mereka yang nawarin diri mereka ke lu."

"Nah masalahnya si Vanilla ini beda, tiap dia gua deketin dia pasti ketakutan, nangis, terus mohon-mohon supaya gua berenti, intinya dia gak suka gua gituin dia, tapi dia diem aja gak pernah ngelaporin gua," tutur Reza heran.

"Kalo lu dilaporin, nanti malah lu yang ribet gimana?"

"Itu sih gampang," jawab Reza santai.

Reza justru ingin Vanilla melaporkannya pada orang lain, itu tujuan awalnya, menyalakan api permusuhan diantara mereka.

Dengan begitu, Vanilla akan jadi lebih sering berurusan dengan Reza, dan kesempatan itulah yang akan Reza gunakan untuk mendekati Vanilla yang selama ini selalu menghindar darinya.

Akan tetapi, semuanya tidak berjalan sesuai harapan Reza, Vanilla bungkam.

Dan hal tersebut justru membuat segala rencana Reza jadi gagal. Reza juga tidak mau kalau harus terus-terusan mendekati Vanilla dengan cara memaksa seperti ini.

Reza jadi semakin heran dan penasaran. Reza merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Vanilla.

"Udahlah Za, terlalu kepo itu tidak baik," kata Juan.

"Kalo enggak, langsung lo anuin aja dia," kata Naufal lalu duduk di samping Reza.

"Anuin apa?" tanya Reza bingung

Forced Kiss (END)Where stories live. Discover now