( 🌹 ) love hate.

4.1K 389 17
                                    

Typo(s) is art yang tertunda

×××

Lelaki manis itu melangkah kan kakinya kearah dimana seharus dia tidak datangi.

Tapi masa bodoh, toh dia tidak peduli. Tidak peduli akan nyawa nya yang mungkin saja sekarang sudah berada di ujung tanduk.

Dia memiliki urusan dengan ketua mafia yang sok tahu, dan sok tampan nya selangit itu.

Tapi langkah nya berhenti saat dirinya baru saja ditahan oleh beberapa anggota dari mafia terkenal itu.

"lepaskan aku!" dirinya berujar sangat dingin saat tangan nya ditahan oleh anggota mafia itu.

"Tidak bisa, anda tidak bisa menemui tuan hari ini. Dia sangat sibuk."

"Ya! Lucas! Kau mau mati ditangan ku? Aku ingin bertemu dengan si brengsek Lee itu."

"tuan Renjun, saya minta maaf. Tapi memang tuan Lee sedang sibuk. Hari ini beliau harus berangkat ke Macau."

Renjun Huang, lelaki itu menghela nafas kasar. Dia membenci ketua Mafia yang menyebalkan itu. Dia ingin bertemu dengan si Lee brengsek itu dan memukul wajah nya.

Renjun menganggukan kepalanya, dan tersenyum sinis. dia melepaskan kasar tangan Lucas yang masih memegang lengan nya.

Dan dengan cepat dia berlari masuk kedalam rumah megah itu.

Membuat Lucas terdiam melihat tingkah ketua Mafia itu. Heran, kenapa ada ketua Mafia yang bertubuh kecil seperti itu terlebih ketua Huang itu suka merajuk dan bertingkah imut. Jika Lucas tidak ingat statusnya seperti apa, dia yakin sudah mengajak kencan ketua Huang itu.

Tapi dia sadar diri, jika dia masih ingin hidup dan menghirup udara segar dia harus bisa menelan bulat-bulat keinginan nya itu sebelum ada peluru bersarang di kepalanya.

Memikirkan nya saja sudah membuat nya bergeridik ngeri.

Lucas pun menghela nafas dan melangkahkan kaki nya mengikuti si ketua Huang itu.

Tapi sebelumnya, dia sudah melihat Renjun dan ketua Lee itu sedang berbicara serius di ruang tamu.

Lucas segera menundukan kepalanya, "maaf tuan. Saya sudah melarang nya, tapi ketua Huang nekat ing–"

"tidak apa-apa. Kau bisa keluar Lucas. Pastikan tidak ada yang mengupi
ng pembicaraan kita berdua."

Lucas mengangguk, dan membungkuk hormat. Dan dia sedikit melirik Renjun yang menatap nya dingin. Lucas pun pergi dari sana.

Dan tinggalah mereka berdua.

Renjun menatap si ketua Lee itu dengan pandangan benci nya. Sedangkan yang di tatap hanya memandang santai si kecil.

"Ya! Mark Lee!"

Mark, lelaki itu menghela nafas nya pelan. Dan bangkit dari duduk nya. "kita bicara diruangan ku."

"tidak. Aku ingin berbicara disini."

si kecil yang sangat keras kepala.

Library of Loveحيث تعيش القصص. اكتشف الآن