( 🌹 ) tired

3.2K 222 41
                                    

Untuk menutupi sebuah hubungan dalam waktu yang lama memang bukan sebuah kemudahan bagi seorang pria bernama Mark Lee.

Dirinya tidak selalu beruntung dalam segala hal, meskipun hanya tinggal bersama sang ayah yang menerima dia apa adanya, kaya, bahkan memiliki wajah tampan. Dirinya selalu tidak bisa berbuat apa-apa untuk sekarang, saat melihat kekasih nya sedang asik bersama murid nya dalam mengajar.

Mark sudah berulang kali meminta kekasih nya untuk berhenti mengajar murid bernama Park Jisung. Yang sial nya adalah bocah itu sangat menyukai kekasih nya. Bahkan berulang kali Mark meminta kekasih nya untuk mengungkapkan status nya pada teman-teman dan ibu kekasih nya.

Tapi, selalu penolakan halus yang Mark terima.

Awal nya tidak masalah, tapi sudah tiga tahun pasangan itu bersama. Dan hanya dua orang yang mengetahui status nya, Ayah Mark dan juga teman perempuan mereka, Yeri.

Mark mulai lelah dengan sikap Renjun, yang perlahan semakin tidak bisa mengerti dirinya. Renjun itu adalah sahabat, kekasih, dan juga sebagai ibu buat Mark. Karena Mark telah ditinggal ibu nya pergi sejak kecil, merasakan kasih sayang seorang ibu tidak Mark rasakan sejak kecil. Dan rasa sayang itu dia terima dari ibu Renjun, dan juga kekasih nya.

Mark benar-benar lelah

Dia tidak tahu harus apa sekarang. Seperti sekarang, pertengkaran besar terjadi dengan nya dan juga Renjun,

Di bantu oleh Jeno dan Jaemin serta Yeri yang menahan kedua nya dan juga bocah yang beranama Jisung itu agar tidak mendapat bogem mentah dari Mark.

Terlihat wajah Mark yang begitu marah pada kekasih nya, dan juga terlihat Renjun yang berusaha mengatur nafas nya dan juga wajah nya yang terlihat sangat khawatir.

"SEKARANG KU TANYA! APA KALIAN BERPACARAN?" tanya Jaemin marah pada kedua nya,

Jaemin adalah sahabat pertama Mark dan juga Renjun saat masuk dunia perkuliahan. Tapi dia tidak mengetahui bahwa kedua sahabat nya ini berkencan.

"JAWAB!"

Mark melepas kasar cengkraman Jeno pada tangan nya, "kau ingin tau apa kami berpacaran atau tidak?" tanya Mark sakarstik, mata nya bergulir pada wajah Renjun yang kedua pipi nya sudah basah akan air mata.

Mark harus kembali menelan bulat-bulat keinginan nya, saat tatapan memohon Renjun menabrak retina mata nya.

Yeri menatap Mark khawatir, apakah sahabat nya itu akan mengatakan nya atau tidak. Mata nya kembali melirik Renjun yang sudah menangis.

Mark memejamkan mata nya, menundukan kepala nya yang benar-benar terasa lelah. Bukan hanya kepala nya yang lelah, tapi seluruh jiwa raga nya pun sangat lelah sekarang.

Mark menghela nafas keras, dan kembali menatap Renjun dingin. Dimana hal itu berhasil membuat Renjun berdetak tak karuan, takut apa yang tak diinginkan terjadi.

"Aku tidak akan lagi peduli padamu, Huang Renjun." kata Mark penuh dengan penekanan,

Dan, hal itu sukses membuat orang-orang disana tertegun, dimana Mark berujar sangat dingin kepada Renjun. Hal itu baru lagi dirasakan oleh Renjun.

Mark pergi menjauh dari kerumunan itu, meninggalkan Renjun dan juga teman-teman nya.

Langkah kaki nya menyusuri parkiran mobil, dan setelah menemukan mobil nya dia dengan cepat masuk kedalam mobil dan membanting pintu mobil itu keras.

BRAK !

Mark memukul setir mobil itu kasar, wajah nya dia telungkupkan diantara lengan nya. Nafas nya tersenggal, dan terdengar isakan disana,

Library of LoveWhere stories live. Discover now