Chapter 02. Sick

123 13 6
                                    

Niatnya ingin mencoba rute baru, menghindari macet dan berganti pemandangan mata namun tak disangka justru rute yang ditempuh malah menjebaknya dalam kemacetan parah. Ditambah lagi di jauh di depan sana terjadi kecelakaan beruntun, tentu laju kendaraan menjadi terhambat. Bersabar dalam waktu yang cukup lama akhirnya Taehyung bisa melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Melintas pada titik kejadian kecelakaan yang berlimbah darah, sepertinya kendaraan tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dilihat dari wujud kendaraan yang sudah tidak berwujud indah, ditambah lagi yang ditabrak salah lawan, sebuah kendaraan dengan angkutan beban berat. Jelas melihat itu Taehyung bisa memastikan orang yang ada di mobil sedan tersebut tidak selamat, darahnya menggenang sangat banyak. Jangan lupakan kendaraan lainnya yang mungkin tidak sempat menginjak rem dan menciptakan cekungan-cekungan berbeda sisi dan ukuran pada beberapa mobil di sekitar kejadian, tapi sepertinya orang di dalamnya tidak terluka terlalu parah.

Sadar dari lamunannya, Taehyung segera membalikan wajah Hwa Young untuk menghadapnya. Ia tidak ingin Hwa Young melihatnya, entah seperti apa reaksinya ketika melihat tempat itu. Taehyung sedikit terhenyak saat tangannya menyapa kepala wanita disampingnya, tubuh Hwa Young lebih hangat dari biasanya. Tidak, bukan lebih hangat tapi panas yang tinggi. Mungkin awalnya Hwa Young hanya tidur namun berakhir dengan tenggelam terlalu dalam pada kegelapan hingga matanya pun terasa berat untuk dibuka.

"Young... Bisa mendengarku?"

"Young tolong bangun sebentar, atu setidaknya respon aku."

"Young badanmu panas sekali. Kita ke rumah sakit saja, ya?"

"Eungh, tidak. Tidak usah, Tae." akhirnya gadis itu merespon Taehyung, meski terasa berat bahkan hanya sekedar membuka mulut. Matanya bahkan masih tertutup rapat.

"Tapi kau sangat panas. Kita ke rumah sakit saja."

Hwa Young menggeleng lemah, wajahnya pucat jangan lupakan bibirnya yang bergetar menggigil. "Aku hanya perlu istirahat sebentar, nanti pasti membaik. Kita pulang saja, ya?"

"Tidak, kita ke rumah sakit sekarang."

Hwa Young mencoba membuka matanya yang berat, seperti ada beban yang diletakkan disana. Memaksa diri bersikap sebaik-baiknya, menyangkal keadaan, tak lupa memasang senyum walaupun terasa lemah bukan main, demi meyakinkan presensi di sampingnya yang menatap dengan kepanikan yang kelewat kentara. "Dirumah saja, eum? Aku tidak apa, sungguh. Eomma sudah menunggu. Ayo pulang."

"Janji padaku tetap buka matamu. Oke?"

"Pelan-pelan, ya? Kepalaku sedikit sakit."

"Hm. Kita akan sampai rumah sebentar lagi. Tetap sadar."

Taehyung memutar kemudinya, mencari rute tercepat agar sampai rumah orangtuanya. Ia tidak bisa melajukan kendaraannya pada kecepatan maksimal meski ingin, beberapa kali Hwa Young mendesis menahan sakit ketika ia melajukan kendaraan lebih cepat. Getaran dan goyangan mobil menggoncang kepala Hwa Young, membawa dampak buruk pada kondisinya saat ini.

*****

"Tunggu!" cegah Taehyung saat Hwa Young bergerak hendak membuka mobil sesampainya di rumah orangtua Taehyung. Selama perjalanan tadi, Taehyung terus mengajak Hwa Young bicara, memastikan agar gadis itu tetap tersadar. Kondisi wanita itu membuatnya takut.

"Biar aku yang membawamu masuk." Segera Taehyung keluar dari mobilnya, membuka sisi pintu yang ditempati Hwa Young. Menempatkan tangan pada leher dan kaki Hwa Young, memapahnya dan segera memasuki rumah menuju kamar lebih tepatnya. Kamarnya.

"Istirahatlah. Aku akan menghubungi Dokter Kang." Taehyung membenarkan posisi Hwa Young pada ranjang, menarik selimut sebatas leher Hwa Young.

Tak lama dokter Kang datang, memeriksa keadaan Hwa Young dengan Taehyung yang masih setia menunggu di dalam kamar. Kuku jari yang digigit serta kaki yang tidak berhenti menepuk lantai, menyalurkan rasa gelisahnya. Setelah dirasa Dokter Kang selesai membereskan alatnya, Taehyung membawanya keluar kamar membiarkan Hwa Young istirahat tanpa diganggu siapapun.

Who Are You?Where stories live. Discover now