Chapter 48. Second Child?

56 3 0
                                    

Hujan sedang mengguyur deras di malam yang cukup larut, menyisakan Jungkook dan Hwa Young yang duduk bersebelahan diatas ranjang. Mereka sudah mengulang janji suci pernikahan di altar gereja satu minggu yang lalu, dan sesuai permintaan Hwa Young, Jungkook memboyong sang istri beserta Jihoo ke rumah mereka yang baru. Rumah yang sempat ia tunjukkan pada Hwa Young.

"Sungguh tidak perlu dibuat resepsi besar, Young?"

"Tidak perlu, Jung. Kau sudah menanyakannya sembilan kali hari ini, tidak tahu hari-hari kemarin." Hwa Young menghela napasnya pelan, "aku tidak membutuhkan orang-orang tahu, yang kubutuhkan adalah menghabiskan banyak waktu bersama keluarga kecil kita."

"Aku hanya tidak ingin membuatmu sedih karena tidak merayakannya dengan resepsi."

"Aku bukan orang yang gemar memamerkan sesuatu, Jung. Cukup dengan kemarin, bersama kehadiran orang-orang terdekat, sederhana, hangat dan berkesan, itu sudah cukup untukku. Ketimbang menghamburkan uang tidak berguna hanya untuk pamer sesuatu."

"Sekarang giliranku," ia menjedanya sejenak, membuat jantung Jungkook berdegup gugup menantikan kalimat selanjutnya, "aku penasaran bagaimana kau bisa menikah dengan Eonni."

Jungkook mengambil napas panjang, mulutnya terbuka lalu mengatup lagi, mengalihkan padangannya pada Hwa Young dan menunduk. Ada jeda yang cukup panjang sebelum ia menjawab, "kami... Young, sungguh maafkan aku, aku tak bermaksud."

"Katakan saja, aku tak apa."

"Selama ini dia kukenal sebagai dirimu. Kami... tidur bersama waktu itu," Jungkook menghembuskan napas berat. "Saat itu kami sering menghabiskan waktu di club, mencoba berbagai minuman. Sampai suatu malam kami mabuk dan begitulah. Dia mengaku itu pertamanya, dan aku berjanji untuk menikahinya. Seminggu setelahnya dia mual-mual, hasil test pack juga menunjukkan kalau dia hamil dan kami menikah beberapa minggu setelahnya."

"Tapi setelah tiga hari menikah, aku membawanya ke dokter dan ternyata dia tidak hamil. Satu hal yang harus kau tahu, Young, terlepas dari itu semua, dan kalau memang saat itu dia adalah dirimu, aku tak masalah menikahimu. Jujur, aku bahagia menikahimu, sejak awal bertemu denganmu, aku memang sudah mencintaimu."

Panjang lebar Jungkook menjelaskan namun Hwa Young hanya terdiam tak menimpali.

"Young... apa kau, tidak, kau pasti sakit. Tidak perlu bertanya, bodohnya aku. Sungguh, maafkan aku, Young, aku benar-benar minta maaf."

Hwa Young tersenyum, "aku tidak apa-apa, Jung. Semuanya sudah terjadi, tidak ada yang perlu dipermasalahkan lagi."

Ia menggeleng, "aku tahu itu pasti melukaimu. Aku benar-benar menyesal, Young. Kumohon maafkan aku." Jungkook merangsek mendekat, "aku tak akan berhenti meminta maaf sampai kau memaafkanku." Tanpa aba-aba ia mencuri kecupan beberapa kali yang menghantarkan pada ciuman yang dalam tanpa balasan dari sang istri.

"Jung..." tolak Hwa Young menjauh, "apa begini caramu meminta maaf?"

Raut lelaki itu menjadi lebih murung dan sendu, "maafkan aku. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi, maaf... sungguh maafkan aku." Katanya setelah meraih sang istri dalam dekapan, membisikkan kata maaf berulang kali.

Hwa Young melerai lebih dahulu, lantas berucap dengan nada serius, "I'll forgive you, but...," ia sengaja menggantungkan ucapannya.

"But what?" Lanjut Jungkook penasaran. Ia dibuat terkejut bukan main kala Hwa Young tiba-tiba bangkit dan berpindah menjadi duduk diatas pangkuannya, "Young..." panggilnya ragu.

"I'll forgive you, if we have second child."

"A-apa?" Tanya Jungkook kebingungan.

"Anak kedua, Jung. Aku akan memaafkanmu kalau kita berhasil mempunyai anak kedua, dia akan melengkapi rencana keluarga kecil kita. Kau tidak lupa, kan?"

Who Are You?Where stories live. Discover now